PALU, parimoaktual.com – Rapat koordinasi (Rakor) Tim Penggerak (TP) PKK se-Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dilaksanakan, Senin (14/11/2022), menjadi bahan evaluasi 10 program pokok.
Rakor TP PKK diikuti oleh seluruh pengurus TP PKK Provinsi Sulteng dan kabupaten/kota, baik daring maupun luring. Selain itu, dirangkaikan dengan pelantikan Ketua TP PKK Kabupaten Buol dan Bunda Stunting Kota Palu.
Menurut Ketua TP PKK Sulteng Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, S.Sos, M.Si., 10 program pokok tersebut dapat dijabarkan melalui pelaksanaan kegiatan ini, untuk menjadi unggulan prioritas pokja PKK kabupaten/kota.
Apalagi banyaknya permasalahan yang dihadapi saat ini, seperti meningkatnya kemiskinan serta angka Stunting di daerah yang membutuhkan perhatian serius dari TP PKK. Sehingga, harus dikategorikan sebagai isu utama konteks pelaksanaan gerakan PKK.
Dia berharap, Rakor TP PKK tersebut dapat menjadi langkah strategis dalam menentukan program dan kegiatan.
“Perlu adanya pemahaman yang sama tentang pokok-pokok manajemen kelembagaan, serta program PKK yang menjadi tolak ukur sesuai dengan strategi gerakan PKK,” ujar Vera Rompas, dalam sambutannya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Dr. Rudy Dewanto, SE, MM., memberikan apresiasi atas terlaksananya Rakor TP PKK yang merupakan salah satu wadah untuk membahas dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan 10 program pokok PKK.
Beberapa hal yang menjadi perhatian TP PKK antara lain, yaitu melakukan langkah penguatan manajemen kelembagaan gerakan PKK, mengembangkan jaringan kemitraan dengan instansi pemerintah dan lembaga lainnya, tingkatkan kemampuan jajaran PKK dalam menganalisa dan menetapkan kebijakan dan program PKK dalam prespektif yang jauh kedepan sehingga tidak terjebak pada kegiatan rutin, mengutamakan kepentingan keluarga dan masyarakat yang menjadi sasaran gerakan PKK.
Ia pun mengajak kepada TP PKK untuk meningkatkan kinerja dan menjalin kerja sama dengan lintas OPD sebagai mitra kerja TP PKK.
Dia berharap, agar kolaborasi dan sinergi TP PKK dapat berpartisipasi dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan mendorong keluarga miskin di pedesaan untuk berperan aktif maupun tidak berdiam diri melihat proses pembangunan.
“Tetapi diarahkan untuk menjadi pelaku pembangunan yang benar-benar tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi,” pungkasnya.
Sumber : Humas DKIPS Sulteng