JAKARTA, parimoaktual.com – Menjelang Ramadan dan Idulfitri, Pemerintah terus pastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng. Langkah tersebut dilakukan melalui peningkatan pendistribusian dan pengecekan stok minyak goreng Minyakita dan minyak goreng curah di pasar-pasar Tradisional.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat melakukan pemantauan pendistribusian Minyakita di Pasar Kramat Jati, Jakarta, pada Jumat, (17/03/2023).
Baca Juga : TPID Diharapkan Optimalkan Pengawasan Harga Pasar Jelang HBKN
Menurut Arief, kunjungan ke pasar ini bertujuan memastikan pendistribusian Minyakita berjalan dan tepat sasaran.
“Hari ini kami di pasar Kramat Jati mengecek stok Minyakita, sehingga kita mau pastikan sebelum puasa dan lebaran stok ini ada. Adapun Minyakita yang didistribusikan di pasar Kramat Jati ini dipasok dari Rajawali Nusindo dan Apical Group sebanyak 10 truk atau setara 9.600 liter,” ujarnya.
Arief mengatakan, kegiatan penyaluran pendistribusian Minyakita yang dilakukan hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan dengan para produsen minyak goreng pada tanggal 8 Februari 2023 lalu.
“Melalui kesepakatan tersebut, produsen setuju menyalurkan minyak goreng Minyakita ke ID FOOD sebanyak 22,78 juta liter dan ke Perum BULOG sebanyak 7,07 juta liter. Minyak goreng tersebut akan menjadi Cadangan Minyak Goreng Pemerintah untuk disalurkan kepada masyarakat,” terangnya.
Ia mengimbau, agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan stok minyak goreng. Pasalnya, guna menambah ketersediaan minyak goreng curah rakyat, melalui Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tanggal 6 Februari 2023 lalu, telah diputuskan penambahan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri dari sebelumnya sebanyak 300.000 ton menjadi 450.000 ton.
“Selain itu, di tingkat konsumen, Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilisasi Minyakita dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000/liter,” katanya.
Arief menambahkan, Bapanas juga akan terus memantau dan mendorong peningkatan pendistribusian Minyakita, salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 34 provinsi.
Baca Juga : Sektor Pariwisata Merupakan Penunjang Pembangunan Daerah
“Kita akan distribusikan juga Minyakita di setiap pelaksanaan GPM. Kegiatan ini bentuk kolaborasi Bapanas bersama Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Asosiasi, BUMN Pangan, BUMD, serta pelaku usaha lainnya. Hal tersebut tentunya sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI yang meminta jajarannya untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya,” ungkapnya.
Ia menekankan, pengawasan dan distribusi Minyakita harus dijalankan secara lebih ketat dan tepat dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, BUMN, serta BUMD. “Untuk wilayah Jakarta, Pemprov DKI Jakarta punya 153 pasar, pasar yang seperti Kramat Jati ada 150, kita akan pastikan stok Minyakita terjaga. Jadi Pemprov DKI Jakarta tentunya bersama BUMD dan BUMN di bidang pangan ini akan bekerja bersama memastikan stoknya terjaga termasuk juga untuk komoditas daging,” paparnya.
Arief berpesan, masyarakat dan pelaku usaha dapat saling bersinergi memberikan kemudahan keterjangkauan untuk memperoleh minyak goreng serta bahan pangan lainnya dengan harga yang wajar, sehingga masyarakat dapat memasuki bulan puasa dengan khusuk dan tenang. (**)
Sumber : Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)
Responses (2)