JAKARTA, parimoaktual.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengevaluasi kinerja Pj Bupati Parigi Moutong (Parimo) Richard Arnaldo Djanggola, Rabu (24/07/2024).
Saat menjalani evaluasi kinerja penjabat kepala daerah triwulan III di gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri di Jakarta Pusat, Richard Arnaldo Djanggola, didampingi Ketua DPRD Parimo Sayutin Budianto, Wakil Ketua I DPRD Faizan Badja, Wakil Ketua II DPRD Alfres Tonggiroh, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Zulfinasran. Ikut pula sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Parimo.
Saat dievaluasi, Richard menyampaikan capaian 10 indikator prioritas, yaitu aspek inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja agar semua program dan kegiatan bisa mencapai target dan sasaran yang ditetapkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, sejumlah indikator yang telah dilaksanakan terdiri dari beberapa hal. Pertama, Indeks Harga Konsumen (IHK) terjadi kenaikan sebesar 0,02 persen dari bulan sebelumnya.
Hal ini berkat upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo yang terus menjaga harga kebutuhan pokok dan ketersediaan pasokan pangan melalui operasi pasar murah serta gerakan pangan murah.
Kemudian, penangan stunting melalui kegiatan inovasi unggulan dalam bentuk pelayanan kolaboratif, pemberdayaan masyarakat perdesaan, dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Tercatat, angka pravelansi stunting Kabupaten Parimo pada 2023, sebesar 28,5 persen. Jumlah tersebut lebih rendah dari angka tahun sebelumnya yang mencapai 27,4 persen.
Selanjutnya, BUMD sesuai SK Bupati Parimo Nomor 500.3.4.3/24/Bag Ekonomi perihal penyertaan modal kepada BPD Sulteng dan membentuk perusahaan umum daerah.
“Berikutnya terkait layanan publik dalam bentuk pemutakhiran data kependudukan, pelayanan KIA dan Akta pada LKSA serfa pelayanan maupun perizinan di tingkat kecamatan,” katanya.
Kemudian terkait pengangguran, kata dia, langkah yang dilakukan adalah pelatihan, dan perluasan lapangan kerja.
Selanjutnya terkait kemiskinan ekstrem. Berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan Pemda Parimo telah menunjukan dampak sangat positif bagi masyarakat. Di antaranya turunnya angka kemiskinan ekstrem 1,32 persen berdasarkan data maret 2024.
Persentase ini masih rendah dari angka kemiskinan ekstrem Provinsi Sulawesi Tengah yang sebesar 3,5 persen.
Pada aspek kesehatan, kata dia, upaya yang telah dilaksanakan, yaitu penambahan jumlah dokter speaialis, fasilitas sarana dan prasarana RSUD Anuntaloko Parigi yang berdampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan.
Berdasarkan data hingga Juni 2024, pasien pulang sembuh tercatat sebanyak 4.542 orang, pasien rujukan 138 orang, dan meninggal dunia 228 orang.
Pada bagian penyerapan anggaran, Pendapata Asli Daerah (PAD) di 2024 sebesar Rp 1.712.040.716.847 realisasi belanja sebesar Rp 647.632.729.775.
Lain halnya dengan kegiatan unggulan, Kabupaten Parimo membuat brand sebagai kabupaten durian. Bahkan melakukan langkah-langkah dalam bentuk pengembangan tanaman durian dan promosi buah diberbagai ivent.
Selain itu, akselerasi peningkatan produksi padi dan jagung dalam rangka mendukung ketersediaan pangan sebagai penyangga IKN.
“Terakhir terkait perizinan. Dalam mempermudah para pelaku UMKM, OPD terkait membuat aplikasi OSS sampai dengan juni 2024, jumlah NIB 2.495 izin, PBG 20 izin,” jelas Richard.
Evaluasi kinerja Pj Bupati Parimo ini berlangsung selama 20 menit. Usai menyampaikan pemarannya, Pj Bupati Parimo menerima masukan dari tim evaluator Kemendagri. Tim evaluator juga memberikan tanggapan terkait upaya penurunan stunting, inflasi, kemiskinan ekstrem dan upaya-upaya yang perlu ditingkatkan maupun diperbaiki kedepannya.
Sumber : Diskominfo Parimo