PARIMO, parimoaktual.com – Ratusan paket proyek di kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, dari pengadaan yang bersifat pengadaan langsung hingga tender didominasi oleh Perusahaan milik kontraktor luar daerah.
Pantauan media Gema Sulawesi pada laman website LPSE Kabupaten Parimo, dari semua pengadaan langsung yang ada pada sejumlah dinas rata-rata didominasi dari perusahaan milik kontraktor luar daerah.
Kondisi ini menjadikan puluhan perusahaan milik kontraktor lokal gulung tikar. Hingga, salah seorang kontraktor lokal Parimo Arifin Lamalindu menyebut bahwa Pemda Parimo mengabaikan hak – hak kontraktor lokal.
“Hal ini bisa terjadi, jika dari sisi kebijakan memang Pemda tidak pro kepada pengusaha lokal. Jangan mentang-mentang lebih dekat secara emosional dengan pengusaha luar daerah serta merta pejabat di Parimo mengabaikan hak-hak kontraktor lokal,” tegasnya. Minggu (7/07/2024).
Diketahui, sebelumnya perusahaan aktif di Kabupaten Parimo kurang lebih 150 perusahaan.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah kontraktor lokal yang ditemui media ini, perusahaan aktif saat ini di Parimo hanya sekitar kurang lebih 50-60 perusahaan kontruksi.
Sebagian ada yang tidak lagi menggunakan sub bidang kontruksi dan sementara puluhan Perusahaan lainnya memilih untuk mematikan atau menutup perusahaannya.
Persoalan perusahaan yang dimatikan menurut Arifin, itu akan terjadi karena tidak mampu lagi memperpanjang izin.
“Memperpanjang izin itu butuh dana puluhan juta, kisaran 20-30 jutaan, kalau kita tidak dapat pekerjaan dalam satu tahun bagaimana cara memperpanjangnya? Mungkin Pemda memang menginginkan itu terjadi. Supaya lebih bebas pakai perusahaan luar daerah,” pungkasnya. Iwan Tj