PARIMO, parimoaktual.com – Dokter hewan Ade Hariwiweka menyarankan pemusnahan secara massal terhadap ternak babi yang telah terkontaminasi wabah virus di Wilayah Kecamatan Sausu, Balinggi dan Torue. Sebab angka kematian ternak babi di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah meningkat akibat wabah virus.
“Ini merupakan keputusan yang cukup berat, namun yang bisa saya rekomendasikan yaitu pemusnahan secara massal untuk populasi babi, karena jika penyakit yang menyerang ternak babi di Parimo adalah ASF, itu belum ada obatnya,” ujarnya.
Baca Juga : Musda Muhammadiya Dirangkaikan Dengan Peresmian Unismu
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parimo, yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Sayutin Budianto bersama anggota komisi tiga dan dihadiri beberapa OPD diantaranya, Satpol PP dan Damkar, BPBD dan Dinas Sosial.
Pemusnahan massal ia sarankan lantaran pihaknya telah berupaya dalam hal pengobatan, namun belum menunjukan prospek kesembuhan pada ternak babi tersebut.
Disisi lain kata dia, pemusnahan ternak babi yang terkontaminasi wabah virus bukanlah hal yang mudah, tentunya akan melalui beberapa proses, salah satunya adalah, para perternak pabi pastinya akan meminta ganti rugi.
“Jika tidak di ganti rugi, tentunya peternak babi lebih memilih berharap dan berdoa agar ternaknya bisa sembuh dari wabah virus tersebut,” ujarnya. Senin (29/05/2023).
Menurutnya, meskipun tes sampel darah yang di kirim ke balai besar veteriner Maros belum ada hasinya. Namun perkiraannya, wabah virus yang menyerang ternak babi di Parimo mengarah ke penyakit African Swine Fever (ASF).
Baca Juga : Bupati Parimo Resmi Membuka Gebyar Paud
“Sebab, di Kabupaten Poso yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Parimo, Hasil tesnya positif ASF,” ujar Ade.
Namun menurut dia, karena gejalanya sama, ia belum bisa memastikan apakah penyakit yang menyerang ternak babi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Parimo adalah ASF atau CSF.
“Karena dari beberapa ternak babi yang kami tangani ada yag sembuh dan bertahan, tetapi dari sebagian besar tetap lewat (mati),” Pungkasnya. Iwan Tj
Response (1)