PARIMO, parimoaktual.com – Badan Pangan Nasional (BPN) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa, beras menjadi isu Nasional saat ini. mana kala kita sudah melakukan importasi sebanyak 500.000 ton, dari beberapa Negara, dalam rangka meredam gejolak harga pangan, utamanya beras, jangan sampai menimbulkan keresahan sosial, terutama menjelang hari besar keagamaan Nasional puasa dan Idul Fitri,” ujar Kordinator Kelompok Substansi, Stabilisasi Pasokan, Yudhi hasratriadi sandyatma, di Parigi. Kamis (23/02/2023).
Baca Juga : Kejari Dan Pemda Parimo Jalin Kerja Sama di Bidang Hukum
Oleh karena itu, Tim terpadu yang terdiri dari, Satgas pangan dan Kementrian perdagangan, turun ke 12 Provinsi, salasatunya Kabupaten Parimo Provinsi Sulteng Sulteng.
Ia menjelaskan, tujuan kunjungan ke Bulog Parimo salatunya adalah, mengecek ketersediaan beras, terutama beras SPHP yang merupakan beras subsidi Pemerintah.
Menurutnya, kualitas beras SPHP merupakan kualitas premium, tetapi dijual dengan harga medium.
“Kita menjualnya ke konsumen sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi sesuai dengan Permendag Nomor 57 Tahun 2017 yaitu seharga 9.450 per Kilo, itu sampai ke konsumen,” jelasnya.
Baca Juga : KTP Digital Dirancang untuk Memberikan Berbagai Kemudahan
Untuk mencegah permainan harga ditingkat tengkulak, pihak Bapanas kata dia telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 47 Tahun 2023, yang mengatur tentang batas atas harga pembelian gabah dan beras.
Ia menambahkan, dari hasil Monev yang dilakukannya di Bulog Parimo, dengan melihat kondisi stok saat ini, perlu adanya penambahan untuk mengantisipasi jelang puasa dan idul Fitri.
Dalam melakukan Monev di Parimo, pihak Tim terpadu di dampingi oleh, Wakil Bupati Parimo H. Badrun Nggai, dan sejumlah Kepala OPD terkait di lingkup Pemda Parimo. (Iwan Tj)
Response (1)