PALU, parimoaktual.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar pameran kebencanaan di Museum setempat, yang dibuka secara langsung Gubernur H. Rusdy Mastura, Kamis (01/12/2022).
Pameran kebencanaan ini, merupakan rangkaian dari peresmian gedung sementara Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng Yudiawati V. Windarrisliana, SKM, M. Kes., Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam. Hal ini merupakan salah satu aset bangsa yang sangat berharga dan modal dasar percepatan pembangunan nasional.
Kemajuan kebudayaan, kata dia, bertujuan untuk mengembangkan nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, mencerdaskan kehidupan, mewujudkan masyarakat madani, meningkatkan kesejahteraan rakyat, melestarikan warisan budaya bangsa, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia.
Dia mengatakan, indeks pembangunan kebudayaan diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih holistik dengan memuat tujuh dimensi, yaitu dimensi ekonomi budaya, dimensi pendidikan, dimensi ketahanan sosial budaya, dimensi warisan budaya, dimensi ekspresi budaya, dimensi budaya literasi, dan dimensi kesetaraan gender.
“Kami berterima kasih kepada bapak Gubernur yang telah menyetujui pembentukan organisasi perangkat daerah (OPD) Dinas Kebudayaan,” ujar Yudiawati, dalam sambutannya.
Ia juga berharap, kegiatan ini dapat mendorong peningkatan ketahanan dan kontribusi budaya di Sulteng sebagai identitas daerah serta memberikan pengaruh bagi kesejahteraan pelaku seni budaya maupun masyarakat.
“Saya juga berharap, melalui kegiatan ini dapat memberikan peningkatan maupun pendapatan asli daerah. Sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Rusdy Mastura mengaku sangat menyambut baik diresmikannya gedung sementara Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng.
Dia berharap, adanya Dinas Kebudayaan dapat mendukung administrasi dan koordinasi kebudayaan di Provinsi Sulteng.
Menurutnya, Provinsi Sulteng merupakan daerah yang rawan bencana. Sehingga dibutuhkan mitigasi untuk mengurangi dampak resiko.
Selain itu, melalui pameran kebencanaan ini, dapat dijadikan sebagai media untuk berbagi informasi terkait capaian dan pembelajaran upaya pengurangan risiko bencana
“Saya juga mendukung upaya-upaya lainnya untuk kemajuan kebudayaan daerah guna menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan maju,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Rusdy Mastura, memberikan tugas pertama kepada Dinas Kebudayaan untuk menjadikan megalit sebagai warisan budaya.
Menurutnya, 3000 tahun sebelum Masehi, Sulteng melalui megalit sudah mengawali peradaban yang tinggi.
Bahkan, ia mengakui kebudayaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Sehingga, ada tiga hal yang perlu dikuasai di Provinsi Sulteng dan menjadi tugas utama Dinas Kebudayaan, yaitu Megalit.
Kemudian, berdasarkan teori Darwin tentang evolusi karena Wallace meneliti pulau Walea yang ada di Sulteng. Selanjutnya, 705 Masehi di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat nama Imam Syahban yang harus diangkat kedepannya.
Ia juga mengharapkan pengembangan kawasan wisata Saluopa serta Bada di Kabupaten Poso melalui penyediaan penginapan serta inovasi untuk lebih memperkenalkan Megalit.
“Perlu diangkat, apa itu pariwisata, apa itu budaya dan apa itu pendidikan. Terkait kebencanaan, perlu pembelajaran mendalam terkait mitigasi bencana, terutama Sesar Palu koro,” tandasnya.
Sumber : Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng