PARIMO, parimoaktual.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mulai mempersiapkan penerapan ijazah elektronik pada tahun ajaran 2025/2026.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 58 Tahun 2024 tentang ijazah digital.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Disdikbud Parimo, Maysita, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung kebijakan tersebut.
“Saat ini kami sedang memvalidasi dan memverifikasi data siswa kelas VI. Salah satu syarat utama penerbitan ijazah adalah siswa harus terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” ungkap Maysita di Parigi, Rabu, (19/3/2025).
Ia menegaskan, siswa yang tidak tercatat dalam Dapodik tidak akan mendapatkan nomor ijazah nasional.
Dari total 423 satuan pendidikan yang telah diverifikasi, sebagian siswa masih bermasalah dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan tengah dalam proses perbaikan oleh sekolah masing-masing.
Menurut Maysita, jumlah ijazah yang akan dibagikan sesuai dengan data siswa yang terdaftar dalam sistem Dapodik.
Ijazah tersebut nantinya akan dilengkapi dengan nomor seri nasional, bukan hanya nomor register.
“Jika ada siswa yang tidak terdaftar di Dapodik, maka otomatis tidak akan mendapatkan ijazah maupun nomor seri nasional,” tegasnya.
Ia menambahkan, ijazah elektronik akan tersedia dalam bentuk digital melalui aplikasi khusus yang sudah dilengkapi dengan blangko resmi.
Namun hingga kini, pihaknya masih menunggu aplikasi dan petunjuk teknis (juknis) penerbitan ijazah dari Kementerian.
“Kami masih menunggu keputusan apakah penerbitan ijazah akan menjadi kewenangan dinas atau diserahkan langsung ke satuan pendidikan,” tutup Maysita.(abt)
