Dari Lokal ke Internasional, Kabupaten Parimo Siap Taklukkan Pasar Durian Global

oleh
oleh
Pj Bupati Parigi Moutong, Ricard Arnaldo. (Foto - Wady).

PARIMO, parimoaktual.com Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), kini menargetkan posisi strategis sebagai pemain utama dalam industri durian, baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui kerja sama erat antara pemerintah daerah, petani, organisasi, dan sektor swasta, daerah ini menggagas berbagai inisiatif untuk mengembangkan durian sebagai komoditas unggulan.

Langkah maju ini ditandai dengan pembentukan Asosiasi Petani Durian Indonesia (Abdurin) di tingkat kabupaten.

Pj Bupati Parimo, Richard Arnaldo Djanggola, menyambut hangat kehadiran Abdurin sebagai tonggak sejarah baru.

“Kami sangat mendukung pembentukan Abdurin ini. Ini adalah awal yang baik untuk menjadikan Parimo pelopor durian di Sulteng,” ujarnya.

Dengan dukungan penuh dari Abdurin, kata dia, pemerintah daerah optimis mampu mempromosikan durian lokal hingga ke pasar internasional, termasuk Thailand, Vietnam, dan Tiongkok.

Salah satu target ambisius Parimo adalah ekspor langsung durian ke Tiongkok. Dalam waktu dekat, Bea Cukai Tiongkok akan melakukan inspeksi fasilitas dan dokumen ekspor.

“Jika semua persyaratan terpenuhi, ekspor langsung ini akan segera terlaksana,” katanya.

Sebagai upaya mendukung program ini, kata dia, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk alat pembeku modern di rumah pengemasan (packing house), guna memenuhi standar internasional. Kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat menjadi kunci utama untuk memastikan kelancaran proses ekspor.

Inisiatif lain yang tengah digarap adalah pembangunan pasar tematik durian di Kayubura. Pasar ini dirancang sebagai pusat aktivitas durian, mulai dari konsumsi langsung hingga penjualan produk olahan seperti keripik dan dodol durian.

Produk-produk ini diharapkan menjadi ikon oleh-oleh khas Parimo. Pemerintah, melalui dinas terkait, juga akan terus mendampingi pengembangan produk olahan agar memiliki daya saing tinggi di pasar domestik dan internasional.

Distribusi dan fluktuasi harga menjadi tantangan utama bagi petani durian. Sebagai solusi, pemerintah mendorong pembentukan koperasi petani durian untuk membantu mereka menjangkau pembeli langsung, meminimalkan ketergantungan pada tengkulak, dan meningkatkan nilai tambah bagi petani.

“Koperasi adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah harga dan distribusi,” ungkapnya.

Pemerintah juga berfokus pada pengembangan infrastruktur untuk mendukung sektor durian. Peningkatan akses jalan menuju kantong-kantong produksi dan kerja sama dengan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik di fasilitas packing house menjadi prioritas utama.

“Kami ingin memastikan semua aspek pendukung tersedia,” ujarnya.

Dengan infrastruktur yang memadai, produktivitas petani durian diharapkan dapat meningkat secara signifikan.

Keberadaan Abdurin menjadi wadah penting bagi petani untuk menyampaikan aspirasi dan membangun jaringan hingga ke tingkat nasional. Pelantikan pengurus Abdurin tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada 13 Januari menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi petani durian di Parimo.

“Kami berharap Abdurin dapat mendampingi petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Dengan berbagai langkah strategis ini, Parimo siap melangkah lebih jauh, menjadikan durian sebagai simbol kebanggaan daerah dan penggerak ekonomi. Transformasi ini tidak hanya membawa manfaat bagi petani, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar durian global,” katanya. (ABT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *