Pilkada Serentak Parimo, Nizar Rahmatu: Tidak Ada Namanya Lawan, Semuanya Saudara

oleh
oleh
Pasangan Nizar Rahmatu-Ardi Kadir dengan tagline BERSINAR saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan usai mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Kantor KPU Parimo, Rabu (28/08/2024). (Foto : arif)

PARIMO, parimoaktual.com Pasangan dengan tagline BERSINAR (Bersama Nizar-Ardi) menjadi pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang pertama mendaftarkan diri di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Rabu (28/08/2024).

Bahkan, pasangan bakal calon Nizar-Ardi mampu meraih empat partai politik (parpol) untuk berkoalisi, yaitu PKB, PAN, Hanura, dan PKS yang turut serta mendampingi keduanya saat mendaftarkan diri sebagai kontestan di pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak Parimo.

Menurut Nizar, dalam sebuah politik tentu terdapat intrik. Sehingga, harus ditanggapi dingin. Sebab, jika ditanggapi dengan tidak baik pada saat berhembusnya isu tersebut akan menimbulkan kegaduhan.

Ia mengaku bersama pasangannya Ardi Kadir, dan seluruh relawan pendukung telah berkomitmen untuk menjadikan pilkada serentak di Kabupaten Parimo sebagai pesta demokrasi yang harus dilaksanakan dengan riang gembira. Baik pada tahapan prosesnya hingga selesainya pelaksanaan Voting Day.

“Alhamdulillah, hari ini kami buktikan dengan mendaftarkan diri yang didukung empat parpol koalisi, yang memiliki 11 jumlah kursi. Apalagi secara akumulasi, jumlah suara sah yang didapatkan oleh empat parpol koalisi sebanyak 73 ribu,” ujar Nizar, didampingi pasangannya Ardi Kadir, saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan usai mendaftarkan diri di Kantor KPU Parimo.

Menurutnya, jika mengacu terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait akumulasi suara sah 8,5 persen, empat koalisi parpol pendukung bisa mengajukan tiga pasangan kandidat.

“Menanggapi isu-isu semacam itu, tidak perlu dijawab karena dapat memancing ke hal-hal yang berujung tidak baik. Atau mungkin BERSINAR dianggap sebagai ancaman,” katanya.

Namun, pada dasarnya, BERSINAR tidak menganggap seluruh pasangan calon yang menjadi kontestan di pilkada serentak Parimo bukanlah lawan. Bahkan, ia meyakini bahwa seluruh proses sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

“Yang menjadi lawan itu, adalah diri sendiri,” tegas Nizar.

Ditanya terkait program BERSINAR untuk Kabupaten Parimo, Nizar mengaku hal yang pertama adalah persoalan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebagai putra daerah, dirinya juga mengaku sedih melihat PAD Kabupaten Parimo yang jumlahnya naik. Namun, penyumbang terbesarnya berasal dari rakyat. Bahkan, yang terbesar penyumbang PAD berasal dari rumah sakit senilai Rp80 miliar.

Menurutnya, rakyat tidak boleh dijadikan sebagai objek untuk meningkatkan PAD. Sebab, akan mempengaruhi fungsi pelayanan kepada rakyat.

“Insya Allah, jika ditakdirkan Allah SWT, tidak boleh lagi kita membebani atau mencari PAD dengan cara memeras rakyat. Sehingga berpengaruh terhadap pelayanan yang dampak banyak rakyat yang terabaikan di Kabupaten Parimo,” katanya.

Ia mengatakan, jika ditakdirkan Allah SWT, dirinya bersama Ardi Kadir menjadi Bupati dan Wakil Bupati Parimo, akan mencari uang sebanyak-banyaknya dengan cara menggunakan Perusahaan Daerah (Perusda) untuk mendongkrak PAD.

Sebab, anomali daerah yang begitu kaya dengan garis pantai sepanjang 472 kilometer, Kabupaten Parimo memiliki sumber daya alam yang luar biasa, mulai dari pertanian hingga perikanannya.

Apalagi, Kabupaten Parimo merupakan salah satu daerah lumbung beras di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Kalau buatkan regulasi untuk menjual hasil pertanian berupa beras ke daerah lain atau IKN, berapa PAD yang akan kita dapatkan? Misalnya kita dapatkan margin Rp500 atau Rp1000 saja, dengan jumlah ratusan ribu ton yang dikeluarkan melalui Perusda, itu akan memberikan pemasukan bagi PAD. Saya bersama pak Ardi tidak mau menjadi pemimpin yang membohongi rakyat,” tegas Nizar.

Berkaitan hal itu, jika menjadi pemimpin daerah, ia bersama Ardi Kadir menyatakan berani untuk memberikan anggaran sebesar Rp5 miliar setiap kecamatan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, akan menyediakan dana cadangan untuk menghadapi bencana alam.

“Bicara sekarang, memang tidak akan mungkin. Tapi akan beda jika kita sudah memulai. Selain itu, ada pula sejumlah program lainnya, di antaranya terkait pendidikan,” pungkasnya. (ABT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *