Alfred: Harga Pupuk Tinggi Petani Berteriak

oleh
oleh
Alfred: Harga Pupuk Tinggi Petani Berteriak
Wakil ketua II DPRD Parimo, Alfred M. Tonggiro

PARIMO, parimoaktual.com – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), mengatakan bahwa saat ini petani di Parimo berteriak akibat harga pupuk non  subsidi cukup tinggi.

Olehnya, DPRD Parimo mendesak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) untuk menambah kouta pupuk subsidi yang diperuntukkan bagi petani di wilayah itu.

“Kami sudah menyarankan dinas terkait untuk menambah kuota pupuk subsidi, saat ini petani sangat kesulitan untuk mendapatkannya, karena tidak sesuai kebutuhan para petani,” ungkap Wakil ketua II DPRD Parimo, Alfred M. Tonggiro, saat dihubungi Rabu (5/06/2024)

Ia mengatakan, saat ini para petani hanya mendapatkan jatah pupuk subsidi dari pemerintah, untuk satu hektare sebanyak 190 kilo yang jumlah tersebut untuk wilayah ini tidak mencukupi.

Sementara, berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan lebih dari 190 kilo satu hektare, maka dari hasil pertemuan dinas terkait diminta untuk menambah pupuk subsidi dari pemerintah.

“DPRD sudah menyarankan untuk menambah, kalau untuk pupuk non subsidi banyak beredar, hanya saja harganya cukup tinggi. Saat ini petani sudah berteriak-teriak,” Jelasnya.

Kata dia, berdasarkan informasi, pemerintah akan menambah kuota pupuk subsidi di masing-masing daerah sekian juta ton. Maka, pihaknya berharap, dalam hal pendistribusia pupuk subsidi di masa tanam ini petani mendapat tambahan pupuk.

Untuk pupuk subsidi sendiri, pemerintah pusat mempunyai kewenangan untuk mengalokasikan tambahannya, tinggal daerah mendistribusikan kepada petani berdasarkan kebutuhan yang mereka inginkan.

Ketika ditanyakan soal usulan petani berdasarkan RDKK yang kemudian jumlah tersebut tidak sesuai, menimbulkan dugaan adanya permainan oknum-oknum terkait, dirinya menuturkan agar tidak bisa berandai-andai, kemungkinan para petani hanya berspekulasi saja.

“RDKK diusulkan sekian dan mereka memiliki uang sekian kenapa tidak sesuai itu, saya kira ketika adanya bukti kita akan melakukan tindakan taktis kalaupun itu ada,” terangnya.

Ia menambahkan, terkait persoalan ini yang lebih mengetahui ini adalah petani, perlu dilakukan konfirmasi kepada mereka karena distributor dan penggecer ada dilapangan.

“Kami akan terus memonitor terkait pupuk subsidi ini, agar petani benar-benar mendapatkan pupuk yang mereka inginkan,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *