PALU,parimoaktual.com – Layanan paspor simpatik merupakan bagian dari kemudahan layanan keimigrasian, Program tersebut bertujuan untuk mengoptimalisasi pelayanan keimigrasian terhadap masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Sub Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu, Rini Amriani, Jumat (13/01/2023).
Olehnya, ia mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan layanan paspor simpatik tersebut.
Ia menjelaskan, layanan ini dapat diakses mulai tanggal 14-15 Januari 2023 atau pada hari libur (Sabtu-Minggu), dan tanggal 21-22 Januari sebagai rangkaian Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-73 yang diperingati setiap tanggal 26 Januari.
Baca : Korban Asusila di Touna Mengalami Trauma
Layanan akhir pekan (paspor simpatik) melayani penerbitan paspor maksimal 30 orang per hari di kantor Imigrasi Palu mulai Pukul 08.00 WITA hingga Pukul 12.00 WITA.
“Layanan akhir pekan kami buka selama lima jam sesuai jadwal yang sudah di tetapkan,” ujar Rini.
Khusus layanan paspor simpatik,katanya, masyarakat mendapat kemudahan sebagaimana syarat dan ketentuan yakni pemohon datang langsung ke kantor Imigrasi Palu tanpa mendaftar antrean M-Paspor.
Selanjutnya kata dia, program ini hanya melayani permohonan pembuatan paspor baru dan penggantian paspor yang masa berlaku telah habis.
Baca : Bupati Memotivasi Anak Putus Sekolah Melalui Bakat Olahraga
“Prosesnya sama seperti pembuatan dokumen keimigrasian lainnya, hanya saja pemohon tidak perlu mendaftar antrean di M-Paspor, dan ini adalah bentuk pelayanan prima kami lakukan,” tutur Rini.
Ia menambahkan, menurut data Imigrasi setempat kurang lebih 9.294 permohonan paspor diterbitkan dalam kurun tahun 2022 yang tersebar di enam kabupaten/kota sebagai wilayah kerja Kantor Imigrasi Palu.
Pihaknya juga mencatat, dari 9.294 penerbitan paspor masih didominasi perjalanan umrah sebanyak 3.772 permohonan, dan sisanya tujuan wisata, pendidikan dan sebagainya.
Baca : Jelang Pemilu 2024, Dukcapil Siapkan 6000 Blangko KTP
Selain itu, tahun ini juga Imigrasi Palu melakukan inovasi melalui transformasi digitalisasi layanan publik untuk memudahkan publik mengakses informasi tentang keimigrasian melalui aplikasi Maleo.
“Inovasi ini tidak terlepas dari target kami, ingin membangun zona integritas wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM), setelah sebelumnya meraih predikat wilayah bebas korupsi (WBK) guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,” katanya. (Iwan Tj)
Response (1)