PARIMO, parimoaktual.com – Pemda Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah lakukan pendekatan berbasis lingkungan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk tahun 2023.
“Salah satu program prioritas Pemkab Parigi Moutong yakni Parimo hijau sebagaimana vis-misi bupati dan wakil bupati,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parimo Irwan ditemui di Parigi, Sabtu.
Ia menjelaskan, perencanaan pembangunan merupakan konsep yang dituangkan ke dalam program-program prioritas untuk mencapai suatu tujuan pembangunan diharapkan, yang dituangkan ke dalam rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) dilaksanakan selama lima tahun.
Oleh karena itu, program yang sedang disusun selanjutnya diimplementasikan sesuai dengan visi dan misi kepala daerah, yang mana Parimo hijau salah satu pendekatan pembangunan berkelanjutan guna meminimalisir dampak bencana alam.
“Parimo salah satu daerah di Sulteng rawan terhadap bencana alam, karena geografisnya memiliki banyak anak sungai dan lereng, sehingga model pembangunan perlu diatur secara spesifik,” ujar Irwan.
Guna mendukung langkah pembangunan daerah, pemerintah setempat menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) Yayasan Sikola Mombine untuk mewujudkan penataan lingkungan hidup yang mandiri dan berkeseauaian dengan karateristik daerah setempat.
Bahkan, katanya, bila pemda parimo mampu mengimplementasikan pembangunan berwawasan lingkungan yang mengakomodasi berbagai kepentingan publik dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat, pemerintah pusat menjanjikan dana insentif daerah (DID) sebagai bentuk apresiasi.
“Program ini bagian dari mitigasi, bagaimana kita membangun daerah secara bijak dengan memperhatikan berbagai aspek kebutuhan publik, supaya daerah ini tanggung terhadap ancaman bencana alam,” tutur Irwan.
Ia menambahkan, konsep Parimo hijau sebagai upaya pemerintah menjaga kelangsungan sektor-sektor pendukung pembangunan daerah, termasuk ekonomi hijau untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat.
“Kearifan lokal menjadi penengah terhadap pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan kemajuan daerah supaya tercipta keseimbangan, maka korelasi manusi dan alam satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan dalam kehidupan,” demikian Irwan. (duan)