PARIMO, parimoaktual.com – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Rivai menyebut pembangunan Hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir di Desa Torue Kecamatan Torue ditargetkan akan rampung dua tahun kedepan.
“Pembangunan Huntap diperkirakan selesai selama dua tahun, karena harus menyelesaikan banyak proses, seperti pembebasan lahan, dan lokasinya juga harus berdekatan dengan pantai dan tidak bisa jauh. Sebab, mereka itu mayoritas berprofesi sebagai nelayan,” ungkap Rivai di Parigi, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang Torue beberapa waktu lalu sebanyak 40 rumah. 10 unit dinyatakan hilang dan 30 rumah lainnya rusak berat.
Tetapi kata dia, berdasarkan usulan dari desa dan kecamatan, ada ketambahan 12 unit rumah yang dekat bibir pantai dan harus direlokasi.
“Sehingga total 52 unit rumah yang harus dibuatkan Huntap,” jelas Rivai.
Tetapi, pembangunan Huntap tidak hanya fokus di satu tempat, karena ada 4 Kepala Keluarga (KK) sudah membeli lokasi sendiri untuk membangun huntap mereka.
Padahal lokasi untuk huntap sudah ditetapkan di dusun II desa setempat. Kemudian, ada sekitar 7 KK warga yang rumahnya rusak berat, namun lokasi rumah tersebut tidak berada di zona merah.
“Sehingga, mereka bisa kembali membangun rumah di lokasi itu dan tidak lagi direlokasi,” ucapnya.
Dikatakan, dari 52 KK yang rumahnya terdampak banjir, pembangunan huntap mereka terpencar, tetapi beberapa warga lainnya huntapnya tetap dibangun di dusun II desa Torue.
Untuk anggaran kata Rivai, pihaknya belum bisa memastikan. Karena, pemerintah daerah saat ini tengah melakukan lobi anggaran ke pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB).
“Iya, kami juga sedang berusaha untuk meminta dana bantuan ke BNPB. Karena, ada juga bangunan fisik yang harus dibangun di sana seperti, jalan dan beberapa unit jembatan yang rusak di danai menggunakan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi,” pungkasnya. (rif)