Pemkab Parimo Apel Siaga Bencana Wajib Dilaksanakan Setiap Tahun

oleh
oleh
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Parimo, Mawardin memimpin apel siaga bencana. (Foto - Wady)

PARIMO, parimoaktual.com Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, (Sulteng) berharap peringatan hari kesiapsiagaan bencana yang diperingati setiap 26 April wajib dilaksanakan setiap tahun.

“Olehnya, harapan saya setiap 26 April seperti saat ini apel siaga bencana wajib dilaksanakan setiap tahun,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Parimo, Mawardin saat mewakili Pj Bupati pada Apel Siaga Bencana di halaman Kantor Bupati, Kamis (25/4/2024).

Menurut Mawardin, hal ini merupakan bentuk upaya kesiapsiagaan dalam penanggulangan darurat bencana alam. Apel siaga yang dipimpin Pj Bupati Parigi Moutong ini dihadiri unsur pimpinan Forkopimda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) serta sejumlah Kepala OPD dilingkup Pemerinta Kabupaten Parigi Moutong.

Pada kesempatan itu, sambutan Pj Bupati dibacakan oleh Staf Ahli Bupati, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Mawardin.

Menurut Mawardin, apel dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat terhadap ancaman bencana yang sewaktu waktu dapat terjadi.

Penyelenggaraan hari kesiapsiagaan bencana merupakan upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat diwilayah rawan bencana melalui pengetahuan dan keterampilan masyarakat.

Dalam hal penyelamatan diri dan evakuasi mandiri. Adapun tema hari kesiapsiagaan bencana pada tahun 2024, adalah “Siap Selamat Indonesia Tangguh, Indonesia Hebat”.

Indonesia menurutnya, merupakan negara yang rentan terhadap bencana setiap tahunya. Indonesia mengalami berbagai jenis bencana, mulai dari bencana alam, bencana non alam, hingga bencana sosial.

Bencana tersebut kata dia, telah menimbulkan dampak yang sangat besar, baik merugikan material maupun non material. Menurut dia, upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Upaya upaya tersebut, katanya telah menunjukan hasil yang positif. Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan, salah satunya pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana.

Misalnya, pemasangan Early Worning System (EWS) sampai simulasi bencana kepada aparatur dan masyarakat. Dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dirilis oleh BNPB dan Kajian RisikoBencana (KRB) Kabupaten Parigi Moutong tahun 2023 – 2028, Parigi Moutong masuk dalam daerah rawan bencana.

Kata dia, ancaman bencana di Kabupaten Parigi Moutong meliputi, banjir, banjir bandang, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), gelombang ekstrem, abrasi pantai, serta kekeringan.

“Jadi, tujuanya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan. Sehingga, menciptakan ketangguhan masyarakat terhadap bencana dengan mengenali ancaman bencana dan siapkan strateginya. Karena penanggulangan bencana adalah, urusan bersama,” ujarnya.(dany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *