PARIMO, parimoaktual.com – Sejak tahun 2016, Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) tak lagi beroperasi.
Hal itu, lantaran kuota yang diberikan oleh pihak Pertamina tidak habis terjual sesuai terget yang ditentukan.
Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Parigi Moutong, Mohamad Nasir di Parigi, Senin (23/10/2023).
Baca Juga : Bapemperda Minta OPD Matangkan Tiga Usulan Raperda
Menurut Nasir, SPDN merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk nelayan di daerah itu.
SPDN kata dia, juga merupakan tempat pembelian Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis (Solar) dengan harga subsidi.
“SPDN itu tidak beroperasi sejak tahun 2016, hingga saat ini,” ungkapnya.
Misalnya, jumlah sebanyak 8000 liter diberikan oleh Pertamina, yang mestinya habis terjual dalam waktu 2 pekan.
Namun, saat itu BBM jenis solar di SPDN Parigi Moutong tak mampu dihabiskan dalam waktu 1 bulan. Bahkan, hingga 2 bulan.
“Inilah yang menjadi faktor macetnya SPDN ini,” akunya.
Dijelaskanya, pembangunan SPDN bertujuan untuk mengurangi permasalahan yang dihadapi para nelayan dalam membutuhkan BBM dengan harga lebih murah.
“Sehingga, produktivitas dan pendapatan para nelayan meningkat.” ujarnya.
Baca Juga : Dinas Lingkungan Hidup Parimo Usulkan Raperda RPPLH
Selain itu, tujuan pembangunan SPDN agar pasokan bahan bakar minyak jenis solar untuk para nelayan selalu tersedia.
Menurut dia, bahan bakar minyak merupakan kebutuhan utama para nelayan untuk menangkap ikan di laut. Sehingga, untuk mendapatkan BBM bersubsidi, keberadaan SPDN sangat membantu.
Bagi nelayan diwilayah Kabupaten Parigi Moutong dalam mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi.(dany)