Pemda Parimo Gelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

oleh
oleh
Forum koordinasi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan Dinas P3AP2KB Parimo di aula Kantor Bappelitbangda setempat, Jum'at (1/11/2024). (Foto: Dok Diskominfo Parimo)

PARIMO, parimoaktual.com Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) setempat menggelar forum koordinasi percepatan penurunan stunting, Jum’at (1/11/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor Bappelitbangda Parimo ini, dibuka oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Abdul Azis, mewakili Pj Bupati.

Azis mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antara perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah serta Pemda Parimo. Selain itu, para mitra dalam percepatan pencapaian sasaran program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) hingga percepatan penurunan stunting.

Dikatakannya, stunting adalah masalah serius yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Termasuk di Kabupaten Parimo. Sehingga, diperlukan kerja sama yang solid dari semua pihak untuk mengatasi permasalahan ini.

“Kesehatan dan gizi anak merupakan investasi yang sangat penting bagi masa depan anak-anak kita. Sudah menjadi tanggungjawab kita semua untuk memastikan generasi penerus tumbuh dengan baik dan sehat,” ujarnya.

Berkaitan dengan forum ini, kata dia, bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya dalam penanggulangan stunting melalui pendekatan yang terintegrasi.

Ada beberapa langkah strategis yang perlu difokuskan, yaitu peningkatan akses gizi. Di mana, perlu memastikan setiap keluarga, terutama yang memiliki anak balita mendapatkan akses terhadap makanan bergizi. Kemudian, mengajak Dinas Pertanian serta Dinas Ketahanan Pangan untuk mengembangkan program pertanian lokal yang mendukung penyediaan bahan pangan bergizi.

Lainnya halnya dengan pendidikan dan kesadaran masyarakat yang dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap gizi dan kesehatan. Selain itu, Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat bekerjasama dalam mengedukasi para orang tua maupun anak-anak melalui program-program penyuluhan.

Begitu pula dengan kolaborasi antar instansi. Sebab penurunan stunting bukan hanya tugas satu instansi. Melainkan tanggungjawab bersama.

“Mari bentuk tim kerja lintas sektor yang akan berfokus pada penanganan stunting. Mulai dari kesehatan, pendidikan hingga ekonomi,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, monitoring dan evaluasi juga perlu dilakukan dengan menetapkan indikator yang jelas untuk mengukur keberhasilan program-program.

“Sehingga, dapat mengevaluasi dan menyesuaikan langkah-langkah yang diambil agar lebih efektif,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala P3AP2KB Parimo, Kortikawati, mengatakan tahun ini Kabupaten Parimo telah dibentuk tim pendamping keluarga (TPK) di setiap desa/kelurahan.

Jumlah TPK tersebut sebanyak 339 atau 1.017 kader yang meliputi bidan desa, kader PKK, dan kader KB. Keberadaan TPK ini diharapkan dapat membantu mempercepat penurunan stunting di setiap wilayah sesuai dengan tingkatannya.

“Hal ini, tentu tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama para pihak, baik lintas OPD, organisasi kemasyarakatan, non pemerintah, para satuan tugas stunting, para penyuluh KB ditingkat lini lapangan,” ujarnya.

Sumber : Diskominfo Parimo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *