Kemenparekraf Terbitkan Master Daya Tarik Wisata di Empat Daerah

oleh
oleh
Menparekraf, Sandiaga Uno, saat menyerahkan masterplan daya tarik wisata kepada salah satu perwakilan daerah yang menerima dalam "The Final Episode of Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Senin (14/10/2024). (Foto: Dok Kemenparekraf)

JAKARTA, parimoaktual.com Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) daya tarik wisata untuk empat destinasi wisata di empat daerah yang masuk dalam destinasi prioritas.

Destinasi wisata tersebut di antaranya DTW Air Terjun Tekaan Telu di Kota Tomohon yang merupakan penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang; DTW Cemara Shiu Geopark Rinjani di Kabupaten Lombok Timur yang mendukung DSP Mandalika; juga DTW Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai yang merupakan bagian dari Destinasi Prioritas Morotai. DTW Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan wilayah penyangga IKN;

Menparekraf Sandiaga dalam “The Final Episode of Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Senin (14/10/2024), mengatakan masterplan daya tarik wisata yang telah disusun sejak Mei 2024. Ini diharapkan dapat mewujudkan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Harapan kita untuk terus mengembangkan masterplan ini, dan saya mengapresiasi tim tenaga ahli dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Katolik De La Salle Manado, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, dan P2Par ITB, serta pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkontribusi dalam penyusunan masterplan ini,” ujarnya.

Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung, Budi Faisal, menyampaikan bahwa proses penyusunan masterplan dilakukan dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, tokoh masyarakat, dan juga asosiasi dunia usaha.

“Itu yang paling utama, dalam prosesnya kita melibatkan semuanya dalam pembuatan masterplan daya tarik wisata ini,” kata Budi.

Sumber : Humas Kemenparekraf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *