Kemendikbudristek soal Hari Guru Sedunia

oleh
oleh
Ilustrasi tenaga guru. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, parimoaktual.com Hari Guru Sedunia yang diperingati setiap 5 Oktober merupakan momen besar untuk merayakan peran serta perubahan yang telah dilakukan guru bagi dunia pendidikan.

Dengan berbagai tantangan yang muncul saat ini, kemampuan adaptasi dan kreativitas guru menjadi kunci yang menentukan arah dunia pendidikan dan patut mendapatkan apresiasi. Termasuk upaya guru ketika menjadikan pembelajaran terpusat pada siswa, seperti prinsip gerakan Merdeka Belajar.

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kemendikbudristek, Temu Ismail, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi guru-guru Indonesia yang telah membawa kemajuan pada pembangunan pendidikan nasional dalam mewujudkan SDM yang unggul.

“Kami menyadari guru-guru kita hebat sekali. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi di sekolah dan di lingkungannya masing-masing, telah memberikan solusi dan juga mitigasi yang baik,” ujar Temu, saat menjadi narasumber pada webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) episode “suara guru, suara masa depan: tergerak, bergerak, dan menggerakkan” pada Kamis (3/10/2024).

Ia menambahkan, dari 26 episode kebijakan Merdeka Belajar, 16 di antaranya merupakan kebijakan yang terkait guru dan tenaga kependidikan. Menurutnya, hal ini menunjukkan betapa pentingnya guru di dunia pendidikan.

“Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjadikan profesi guru lebih bermartabat, lebih terhormat, lebih membanggakan, dan menjadikan profesi guru sebagai pemimpin pembelajaran dan agen transformasi pendidikan,” katanya.

Di tempat yang sama, Program Officer UNESCO Jakarta, Gunawan Zakki, mengatakan pada peringatan Hari Guru Sedunia, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) mengangkat tema “suara guru adalah suara masa depan pendidikan”.

“Guru merupakan jantung dari transformasi pendidikan. Oleh sebab itu saatnya sekarang kita untuk mendengarkan suara-suara guru,” tutur Zakki.

Menurutnya, dengan mendengarkan suara guru, maka keputusan yang diambil Kemendikbudristek bagi para pemangku kepentingan akan menjadi keputusan yang sesuai dengan situasi di lingkungan masyarakat Indonesia.

“Karena itu UNESCO mengampanyekan kepada seluruh masyarakat pendidik di dunia untuk terus bersuara, terus menyampaikan kebaikan-kebaikan, terus bercerita tentang inovasi yang ditujukan kepada pengambil kebijakan,” pungkasnya.

Sumber : Humas Kemendikbudristek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *