DPRD Parimo Harap Pemkab Turun ke Lokasi SDK Sipayo dan Sungai Tinombo

oleh
oleh
DPRD Parimo Harap Pemkab Turun ke Lokasi SDK Sipayo dan Sungai Tinombo
anggota Komisi IV DPRD Parigi Moutong, Mohammad Fadli

PARIMO, parimoaktual.com – Anggota DPRD  Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, (Sulteng) asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohammad Fadli berharap, Pemerintah Daerah setempat segera turun ke lokasi Sekolah Dasar Kecil (SDK) di Desa Sipayo Kecamatan Sidoan.

Menurut anggota Komisi IV DPRD Parigi Moutong itu, bahwa SDK yang berada di desa Sipayo saat ini terancam. Karena kata dia, jarak bangunan SDK dengan sungai kurang lebih 10 meter.

Sebelumnya kata Fadli, jarak bangunan SDK dengan sungai di desa Sipayo tersebut kurang lebih 20 meter. Namun, di musim penghujan ini kerap terjadi banjir, dan tanah tergerus sehingga menjadi ancaman.

“Karena sering diterjang banjir, jarak bangunan sekolah dengan sungai saat ini kurang lebih 10 meter,” kata Mohammad Fadli pada rapat Paripurna DPRD, Kamis (6/6/2024).

Oleh karena itu, masyarakat berharap pemerintah daerah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta OPD terkait lainya untuk segera melakukan peninjauan dilokasi yang dimaksud.

“Ini harus segera dilakukan tindakan oleh OPD terkait karena ini merupakan ancaman bagi bangunan sekolah, termasuk keselamatan para siswa. Dan jangan sampai aset daerah hanyut terbawa arus banjir,” ujarnya.

Selain itu, sungai di kecamatan Tinombo juga terjadi penyumbatan akibat tertutup material longsor di Desa Ogoalas beberapa waktu lalu.

“Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat Tinombo dan sekitarnya,” ungkapnya.

Sebab, luapan air diperkirakan sekitar 500 meter menggenangi pemukiman warga diwilayah tersebut.” Sehingga, saya meminta Pemda harus segera melaksanakan kunjungan yang kemudian melakukan tindakan,” ujarnya.

Karena, jika tidak dilakukan antisipasi dikhawatirkan banjir kembali terjadi sehingga membuat situasi lebih parah. Sebab, wilayah Parigi Moutong kini berada di musim penghujan.

“Tentunya, harapan kami ini segera dilakukan tindakan oleh Pemda,” pintanya.

Ia pun berharap, Pemda terus menerus melakukan pencegahan terhadap bencana. Karena, di Parigi Moutong belum bisa dipastikan kapan musim penghujan ini berakhir.

“Saya kira Pemda sudah cukup melakukan tindakan tindakan penanganan bencana alam di musim penghujan ini. Tetapi, pencegahan juga harus menjadi skala prioritas,” ujarnya.(dny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *