PARIMO, parimoaktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), melakukan konsolidasi dan verifikasi data terakhir pasca banjir melanda Kecamatan Torue dan Balinggi beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Amirudin mengatakan, memasuki hari ke tujuh pihaknya melakukan sinkronisasi dan verifikasi data bencana banjir bandang melanda Kecamatan Torue dan Balinggi.
Baca Juga : Gubernur Instruksikan RSUD Undata Beri Bantuan Kesehatan Kepada Korban Kekerasan Seksual di Parimo
“Pasca banjir yang terjadi pada Senin 29 Mei 2023 lalu, dan hari ini sudah masuk hari ke tujuh kami melakukan sinkronisasi dan verifikasi data,” kata Amirudin di Posko induk Balinggi, Minggu (4/6/2023).
Dalam kegiatan sinkronisasi dan verifikasi data ini kata Amirudin, pihaknya melibatkan sejumlah pihak, yakni Palang Merah Indonesia, (PMI), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parimo, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Parimo, ORARI, dan sejumlah relawan.
“Jadi, terkait hal ini saya baru saja melakukan rapat koordinasi dengan teman-teman yang turun melakukan sinkronisasi data untuk mencocokan data, baik dari Kecamatan, BPBD Parimo, PMI, Tagana, dan BPBD Provinsi yang mempunyai potensi melakukan pendataan,” tuturnya.
Menurutnya, data yang ada saat ini merupakan data update yang ke empat. Dan jumlah korban Setiap satu atau dua hari kami update kenapa ? Karena, setiap laporan setiap saat masuk, baik dari masyarakat, Desa, dan organisasi lainnya,” jelas Amirudin.
“Dan yang kami tampilkan dipapan informasi ini merupakan data awal atau sementara, sampai update data kemarin, Sabtu 3 Juni 2023.” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk hari ke tujuh ini merupakan konsolidasi data terakhir pascabanjir di Kecamatan Torue dan Kecamatan Balinggi.” Saat ini teman-teman sedang turun melakukan verifikasi terakhir dilapangan.” ujarnya.
Sehingga, data dari mereka itu nantinya merupakan data terakhir yang akan menjadi dasar untuk disepakati bersama untuk dirilis. Sementara, rilis data awal banyak menimbulkan banyak pertanyaan terkait nominal yang ditampilkan dinilai terlalu fantastis.
Baca Juga : Santriwati di Parimo Diduga Jadi Korban Asusila Oknum Ponpes
“Perlu kami jelaskan bahwa setelah kami melakukan rapat koordinasi tadi ada beberapa kategori yang dapat kami pisahkan pada konsolidasi data terakhir nanti,” ujarnya.
Kata dia, yang pertama ada beberapa kategori data untuk rumah yang mengalami kerusakan. Yakni, rusak ringan, sedang, berat dan hilang.
Ia berharap, hasil konsolidasi data terakhir yang rencananya dilaksanakan selama dua hari itu, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. (dany)
Response (1)