PARIMO, parimoaktual.com– Kapolres Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, AKBP Yudy Arto Wiyono mengatakan, tiga jenazah korban kecelakaan mobil bus yang jatuh ke jurang di Kilo Meter empat, Desa Toboli, dijemput pihak keluarga.
“Jenazah dijemput pihak keluarga. Dua dari tiga korban, jenazahnya pagi tadi, sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palu, untuk diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing, besok, Jum’at, 3 Mei 2023,” ungkap AKBP Yudy Arto Wiyono, di Parigi, Kamis, (4/05/2023).
Baca Juga :Accuracy Indonesia Open Cat-2 Resmi Digelar
Menurutnya, dua jenazah korban kecelakaan yang sudah berada di RS Bhayangkara Palu tersebut, yakni Muhammad Rizki Pratama asal Provinsi Riau, Erlangga Agustian asal Ponorogo, Jawa Timur.
Kemudian jenazah korban, Muhammad Fathir asal Manado, Sulawesi Utara, akan dimakamkan ke Mamuju, Sulawesi Barat dan saat ini juga telah berada di Kota Palu, yang ditangani oleh salah satu perwakilan Pondok Pesantren Gontor Kabupaten Poso.
Sementara korban yang selamat, kata dia, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, karena mengalami luka ringan dan berat.
Baca Juga : Bus Berisi Puluhan penumpang Masuk Jurang
“Kami juga telah menyampaikan kepada pihak Pondok Pesantren, agar pengambilan barang milik korban dilakukan secara kolektif. Tidak satu per satu, agar tidak menimbulkan masalah,” kata dia.
Pasca proses evakuasi, Polres Parimo telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kilometer 4, jalur Kebun Kopi, Desa Toboli.
Tujuannya untuk memastikan penyebab mobil bus Rappang Marranu DP 7604 KA jatuh ke jurang pada Rabu malam, 3 Mei 2023.
“Soal rem blong dan adanya kecelakaan sebelum mobil bus itu masuk ke jurang, kami belum bisa memastikan. Masih dalam proses penyelidikan,” jelasnya.
Yudy mengatakan, sopir yang mengendarai mobil bus tersebut, bernama Pariu Sipurung hingga kini juga belum diperiksa.
Sebab pihaknya, masih mengutamakan proses evakuasi dan keselamatan para korban.
Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan ke pihak PT Rappang Marranu untuk segera mengevakusi rangka mobil bus yang masih berada di dalam jurang.
“Jangan sampai akan menjadi tontonan pengguna jalan, dan mengganggu arus lalu lintas di Kebun Kopi. Kami juga tidak dapat melakukan pengaman lebih lama, untuk mengantisipasi kehilangan,” pungkasnya.
Diketahahui, 29 korban yang menumpangi bus tersebut, merupakan tenaga pengajar asal Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur yang akan mengabdi ke Pondok Pesantren Gontor, Kabupaten Poso. (**)
Responses (2)