Disdikbud Parimo Kembangkan IKM Disatuan Pendidikan

oleh
oleh
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikbud Parimo, Sunarti Masanang (Foto : Istimewa)

PARIMO, parimoaktual.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diosdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, kembangkan Instrumen Kurikulum Merdeka (IKM) di satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah pertama di wilayah itu.  

Hal itu sesuai amanah Mentri Pendidikan peluncuran merdeka belajar, sejak 2023 diharapkan seluruh sekolah dapat merancang program yang sesuai dengan rapor pendidikan.  

Baca Juga : Staf Ahli Menag Ingatkan Moderasi Beragama Jelang Pendaftaran UM-PTKIN

Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikbud Parimo, Sunarti Masanang mengatakan, dalam mengimplementasikan IKN rapor pendidikan dapat juga dikatakan sebagai Perencanaan Berbasis Data (PBD), dimana sejak 2021 hasil rapor pendidikan Parimo masih dikategorikan merah, sehingga minimnya literasi dan numerasi siswa.  

“Dari sini kementerian pendidikan menganjurkan seluruh satuan Pendidikan harus melihat rapornya, kalau literasi dan numerasi masih rendah, maka harus memprogramkan untuk menaikan program-program penunjang,” ujar sunarti di Parigi. Kamis (6/04/2023).  

Kata dia, untuk mendukung program tersebut harus dibiayai dari dan BOS, sehingga Disdikbud perlu mendampingi setiap sekolah dan dana BOS harus dibagi untuk pembiayaan assesment rapor pendidikan yang termuat dalam rancangan kerja anggaran sekolah (RKAS).  

Baca Juga : Perayaan Paskah Bersama GPID Dipusatkan di Parimo

Parimo merupakan salah satu wilayah yang meningkatkan literasi dan numerasi, dengan mendapatkan bimbingan dari seseorang yang memiliki kualifikasi pada bidang merdeka belajar.  

“Saat ini, merdeka belajar tidak hanya dia satuan Pendidikan tetapi di Universitas sehingga dikatakan sebagai kampus merdeka,” katanya.  

Ia berharap, kedepan pihaknya akan mengembangkan program merdeka belajar dengan dukungan dana BOS yang masih ada disekolah, dan kemudian program tersebut akan dilakukan evaluasi setiap kegiatannya.  

“Dari hasil evaluasi ini, apakah memiliki progres atau tidak dari nilai literasi dan numerasi, kalaupun belum ada peningkatan maka diperlukan cara lain untuk meningkatkannya,” pungkasnya. (***) 

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *