Empat Desa TP-BIS Ramaikan Pameran Promosi Perpustakaan dan Kearsipan Parimo

oleh
oleh
Empat Desa TP-BIS Ramaikan Pameran Promosi Perpustakaan dan Kearsipan Parimo
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong, Muhamad Sakti Lasimpala saat memberikan laporannya pada pembukaan pameran promosi perpustakaan dan kearsipan, Jumat (10/11/2023) malam. (Foto : Wady)

PARIMO,parimoaktual.comEmpat Desa di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masuk dalam program Transformasi Perpustkaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) mengisi sejumlah stan pameran promosi perpustakaan dan kearsipan.

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong, Muhamad Sakti Lasimpala, dalam laporanya pada pembukaan pameran promosi perpustakaan dan kearsipan, Jumat (10/11/2023) malam.

Baca Juga : Ratusan Warga Parimo Gelar Aksi Solidaritas dan Doa untuk Palestina

“Alhamdulillah, Parigi Moutong hari ini kita mendapatkan empat Desa yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai Desa yang melaksanakan program TP-BIS,” ungkap Muhamad Sakti Lasimpala.

Menurut dia, program ini bertujuan bahwa perpustakaan desa yang dibentuk tidak hanya sebagai tempat orang datang membaca.

Tetapi, perpustakaan desa yang melaksanakan TP-BIS ini bisa melaksanakan life skill mereka.

Kemudian, pembinaan, pengelolaanya dengan apa yang mereka baca dan peroleh dari buku yang didapatkan dari perpustakaan untuk diterjemahkan dalam konsep hidup sosial serta dalam konsep kehidupan ekonominya.

“Olehnya, ada empat desa TP-BIS mengikuti pameran dan menampilkan hasil hasil olahanya,” ujarnya.

Yang mana olahan yang mereka buat telah di pasarkan. Sehingga, sudah bernilai ekonomi.

“Makanya, saya sangat tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Pak Pj Bupati pada saat rapat beberapa waktu lalu di Balitbangda,” ungkapnya.

Dengan begitu, TP-BIS akan menjadi program unggulan dalam rangka pengentasan kemiskinan di daerah itu.

Sebab, melalui program ini, masyarakat yang kurang mampu atau kurang beruntung dari sisi ekonomi. Namun, beruntung dari sisi ilmu pengetahuanya.

“Jadi kita dorong mereka, dan diberikan kesempatan, serta kita buka akses seluas luasnya untuk dapat mendapatkan ilmu di perpustakaan.” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan ilmu yang mereka dapatkan dari perpustakaan tersebut, dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari harinya, sehingga dapat bernilai ekonomi.(dany)

Empat Desa di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masuk dalam program Transformasi Perpustkaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) mengisi sejumlah stan pameran promosi perpustakaan dan kearsipan.

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong, Muhamad Sakti Lasimpala, dalam laporanya pada pembukaan pameran promosi perpustakaan dan kearsipan, Jumat (10/11/2023) malam.

“Alhamdulillah, Parigi Moutong hari ini kita mendapatkan empat Desa yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai Desa yang melaksanakan program TP-BIS,” ungkap Muhamad Sakti Lasimpala.

Menurut dia, program ini bertujuan bahwa perpustakaan desa yang dibentuk tidak hanya sebagai tempat orang datang membaca.

Tetapi, perpustakaan desa yang melaksanakan TP-BIS ini bisa melaksanakan life skill mereka.

Kemudian, pembinaan, pengelolaanya dengan apa yang mereka baca dan peroleh dari buku yang didapatkan dari perpustakaan untuk diterjemahkan dalam konsep hidup sosial serta dalam konsep kehidupan ekonominya.

“Olehnya, ada empat desa TP-BIS mengikuti pameran dan menampilkan hasil hasil olahanya,” ujarnya.

Yang mana olahan yang mereka buat telah di pasarkan. Sehingga, sudah bernilai ekonomi.

“Makanya, saya sangat tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Pak Pj Bupati pada saat rapat beberapa waktu lalu di Balitbangda,” ungkapnya.

Baca Juga : Pj Bupati Parigi Moutong Pimpin Upacara Hari Pahlawan

Dengan begitu, TP-BIS akan menjadi program unggulan dalam rangka pengentasan kemiskinan di daerah itu.

Sebab, melalui program ini, masyarakat yang kurang mampu atau kurang beruntung dari sisi ekonomi. Namun, beruntung dari sisi ilmu pengetahuanya.

“Jadi kita dorong mereka, dan diberikan kesempatan, serta kita buka akses seluas luasnya untuk dapat mendapatkan ilmu di perpustakaan.” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan ilmu yang mereka dapatkan dari perpustakaan tersebut, dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari harinya, sehingga dapat bernilai ekonomi.(dany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *