PARIMO, parimoaktual.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menempatkan perlindungan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama dalam upaya penertiban tambang ilegal.
Bupati Parimo, Erwin Burase, menegaskan aktivitas tambang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan dampak serius pada kesehatan warga.
Data Dinas Kesehatan mencatat, sebanyak 183 kasus penyakit muncul di wilayah lingkar tambang dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), bahkan kini berstatus tanggap darurat.
“Genangan air bekas tambang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit. Karena itu, saya sudah instruksikan camat dan kepala desa memperketat pengawasan di wilayah masing-masing,” tegas Erwin dalam pertemuan dengan Aliansi Rakyat Peduli Keadilan bersama Kapolres Parimo, AKBP Hendrawan Agustian Nugraha, Senin (8/9/2025).
Ia menilai penertiban PETI tidak bisa dilakukan secara instan.
Pemerintah, harus melalui tahapan sosialisasi, komunikasi, dan melibatkan masyarakat agar langkah yang diambil tidak menimbulkan persoalan baru.
Erwin menambahkan, penanganan tambang ilegal masuk dalam program 100 hari kerja pemerintahannya.
Meski program baru berjalan sekitar 80 hari, ia memastikan langkah pengendalian sudah mulai terlihat di sejumlah wilayah.
“Menutup tambang secara paksa justru bisa menimbulkan masalah baru. Yang terpenting adalah pengendalian bertahap dengan melibatkan masyarakat,” jelasnya.
Selain soal tambang, ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menambah beban pajak masyarakat.
Menurutnya, solusi terbaik adalah memperkuat pengelolaan sumber daya daerah dan menertibkan aktivitas yang tidak sesuai aturan.
Erwin pun menyoroti kondisi sosial di Parimo. Saat ini tingkat kemiskinan masih berada pada angka 14,2 persen, dengan 1,92 persen merupakan kemiskinan ekstrem, sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 2,10 persen.
“Kami ingin pembangunan benar-benar menyentuh masyarakat. Semua masukan dari warga akan menjadi bahan evaluasi agar program berjalan tepat sasaran,” tandasnya. (abt)