PARIMO, parimoaktual.com – Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) terus memperkuat upaya pencegahan dengan melaksanakan sosialisasi di Kantor Kecamatan Parigi Barat dan Parigi, Kamis (4/9/2025).
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Parimo, Vadlon, menjelaskan Satgas KLB Malaria dipimpin Sekretaris Daerah sebagai ketua, dan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PMD, Dinas Pendidikan, Dinas PU, dan Dinas Kominfo.
“Satgas sudah bergerak di beberapa kecamatan, di antaranya Sausu, Parigi Barat, Parigi, Kasimbar, Taopa, Lambunu, hingga Moutong,” terang Vadlon.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Parimo, Yunita Tagunu, menegaskan kegiatan ini menjadi bagian dari status Siaga Darurat Non Alam KLB Malaria yang tengah berlangsung.
“Parimo sudah mendapat sertifikat eliminasi malaria pada 2024. Namun awal 2025 kasus kembali muncul, hingga 2 September tercatat 183 kasus baru,” ungkapnya.
Yunita menambahkan, empat kasus malaria ditemukan di Kecamatan Parigi Barat, tiga di antaranya merupakan kasus impor dari luar daerah.
Ia mengingatkan masyarakat waspada karena nyamuk anopheles sebagai pembawa parasit malaria masih ditemukan di sejumlah wilayah.
“Langkah awal kita adalah sosialisasi, untuk memberi pemahaman kepada kepala desa, sekolah, puskesmas, hingga masyarakat agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan,” jelas Yunita.
Selain edukasi, Satgas juga menyiapkan pemeriksaan massal melalui rapid test malaria guna memastikan deteksi dini di masyarakat.
Dari sisi pemberdayaan, Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Dinas PMD, Harry, menekankan pentingnya peran pemerintah desa.
“Desa harus ikut menetapkan status siaga darurat malaria melalui SK Kepala Desa, sesuai SK Bupati. Ini jadi dasar hukum bagi desa untuk mengambil langkah cepat,” ujarnya.
Harry juga menyarankan desa berkoordinasi dengan puskesmas dalam menentukan pola penanganan, termasuk apakah perlu membentuk posko atau melakukan skrining massal, sesuai dengan kondisi jumlah penduduk dan kasus di lapangan.
Satgas berharap sinergi lintas sektor ini dapat mempercepat penanggulangan malaria, sehingga Parimo kembali bisa mempertahankan status bebas malaria di masa mendatang.
Sumber : Diskominfo Parimo