PARIMO, parimoaktual.com – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Melalui program Sekolah Rakyat, sebanyak 37.240 calon siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem diprioritaskan mendapatkan layanan pendidikan berkualitas secara gratis.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Parimo, Tri Nugrah Adiyarta, menyampaikan bahwa data calon siswa diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menjadi dasar penetapan peserta didik Sekolah Rakyat.
“Ada dua kategori prioritas. Dari jumlah itu, kami akan evaluasi, verifikasi, dan validasi kembali untuk memastikan siapa yang layak masuk Sekolah Rakyat,” jelasnya saat ditemui, Kamis (19/6/2025).
Pemda saat ini tengah menyiapkan lahan seluas enam hingga 10 hektare dengan alas hak yang sah, seperti sertifikat dan dokumen pendukung lainnya.
Lahan tersebut akan digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat dan masih menunggu verifikasi dari Kementerian PUPR serta kementerian terkait lainnya.
Tri menegaskan bahwa lahan yang akan digunakan harus memenuhi sejumlah syarat kelayakan, seperti bebas banjir, memiliki akses jalan, dekat dengan layanan kesehatan, tersedia air bersih, jaringan komunikasi, dan listrik.
Program ini menyasar anak-anak rentan putus sekolah karena kendala ekonomi, khususnya pada kelompok usia SD (7–9 tahun), SMP (13–15 tahun), dan SMA (16–21 tahun).
Meski mengadopsi sistem sekolah umum, Sekolah Rakyat lebih menitikberatkan pada pembentukan karakter, pengembangan life skill, dan soft skill.
“Di dalamnya ada juga pelatihan keterampilan seperti komputer. Harapannya, saat mereka lulus, bisa langsung bersaing di dunia kerja,” ujar Tri.
Menariknya, Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem boarding school atau berasrama. Seluruh kebutuhan siswa, termasuk pakaian, makan, dan tempat tinggal, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Orang tua siswa akan diminta menandatangani surat pernyataan menitipkan anak mereka hingga menyelesaikan seluruh jenjang pendidikan.
Untuk kapasitas, sekolah ini akan menampung enam rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SD, tiga rombel untuk SMP, dan tiga rombel untuk SMA. Setiap ruang kelas dirancang menampung maksimal 25 siswa.
Tri menyebut, pelaksanaan tahap pertama program Sekolah Rakyat dimulai pada Juni 2025 di wilayah Sulawesi Tengah, termasuk Kabupaten Tojo Una-una dan Buol.
Sementara Parimo masih dalam proses pengusulan lahan dan diproyeksikan masuk pada tahap kedua.
“Untuk tahap satu, kami belum bisa masuk karena masih mengurus pengusulan lahan dan administrasi lainnya,” tutupnya. (abt)