PALU, parimoaktual.com – Operasi Keselamatan Tinombala yang digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah resmi berakhir pada Ahad (23/2/2025). Operasi ini berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak 10 hingga 23 Februari 2025, dengan melibatkan 1.024 personel, terdiri dari 184 personel Polda Sulteng dan 840 personel dari Polres jajaran.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng, Kombes Pol Atot Irawan, selaku Kasatgas Operasi Keselamatan, menyampaikan operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi, imbauan, serta tindakan preventif dan represif terhadap pelanggaran lalu lintas.
“Hasil operasi ini mencatat 35.039 pelanggaran, meningkat 41 persen dibandingkan tahun 2024. Rinciannya, 29.690 teguran diberikan kepada pengendara, sementara sistem tilang elektronik (ETLE) mencatat 4.590 pelanggaran secara statis dan 759 melalui tilang mobile,” ungkap Atot Irawan kepada wartawan, Senin (24/2/2025).
Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung tercatat 28 kasus, turun 13 persen dibandingkan Operasi Keselamatan Tinombala 2024.
Dari kecelakaan tersebut, 11 orang meninggal dunia, 13 mengalami luka berat, dan 31 mengalami luka ringan, dengan total kerugian materiil mencapai Rp 107.450.000.
Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah sepeda motor dengan 39 unit, disusul mobil barang sebanyak 8 unit, serta mobil penumpang sebanyak 3 unit.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kelancaran Operasi Keselamatan Tinombala.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah mematuhi aturan lalu lintas dan berkontribusi dalam menciptakan keamanan serta keselamatan di jalan. Kami berharap kesadaran ini terus meningkat meskipun operasi telah berakhir,” katanya.
Sumber : Humas Polda Sulteng