Semarak Peringatan Hari Juang TNI-AD di Tojo Una-Una

oleh
oleh
Kegiatan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Lemoro, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, dalam rangka memperingati Hari Juang TNI-AD yang dilaksanakan pada Jum'at (13/12/2024). (Foto: Istimewa)

TOJO UNA-UNA, parimoaktual.com – Hari Juang TNI-AD di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, diperingati dengan kegiatan penanaman mangrove di pantai Desa Lemoro, Kecamatan Tojo, pada Jum’at (13/12/2024).

Kegiatan yang mengusung tema “TNI-AD Berjuang Bersama Rakyat” ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolsek Tojo, IPTU Jefri Hendrik Tania, bersama Sekretaris Camat Tojo, Abd. Gafur.

Selain itu, kegiatan tersebut, juga dihadiri Danramil 1307-04 Tojo, Kapten Inf. Safaruddin, bersama Kepala Desa Lemoro, Risman Pandita, dan sejumlah perangkat desa. Bahkan, kegiatan tersebut turut melibatkan sejumlah siswa-siswi SD dan para guru.

Menurut Kapolsek Tojo, IPTU Jefri, kegiatan tersebut memiliki makna strategis untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim.

“Penanaman pohon mangrove bertujuan memulihkan ekosistem pesisir pantai sekaligus melestarikan lingkungan. Selain itu, kami juga ingin mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi langkah pelestarian. Tetapi juga sebagai platform edukasi bagi anak-anak untuk belajar dan berkolaborasi dalam upaya lingkungan.

“Generasi muda saat ini adalah kunci keberlangsungan hidup kita di masa depan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mereka untuk bertindak nyata dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan ini mencerminkan sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

“Penanaman pohon mangrove atau yang lebih dikenal dengan sebutan bakau diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem pesisir. Tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menjalankan program serupa demi menjaga keberlanjutan ekologi,” ujarnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *