PARIMO, parimoaktual.com – Ketua Asosiasi Pekebun Durian (Apdurin) Parigi Moutong (Parimo), Hengky Idrus, menilai Bupati Parimo Erwin Burase terkesan mengabaikan pengembangan sektor durian yang tengah digarap para petani di daerah tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Hengky saat rapat Panitia Kerja (Panja) bersama DPRD Parimo, Rabu (8/10/2025).
Ia menegaskan bahwa Apdurin berperan di sektor pertanian dan perluasan lahan, bukan dalam urusan industri atau pabrik.
“Apdurin ini berdiri untuk petani. Kalau suatu saat petani harus berhadapan dengan pabrik pecking house, maka kami akan berpihak kepada petani,” tegas Hengky di hadapan anggota Panja.
Hengky mengungkapkan, sebelumnya Apdurin telah menjadwalkan pertemuan antara Bupati Parimo dan Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) yang memiliki program pengembangan 3.000 hektare lahan durian.
Program tersebut, kata dia, awalnya direncanakan dimulai dari Parimo.
“Kami sudah siapkan jadwal, materi untuk pertemuan pada 7 Juni lalu. Tapi secara tiba-tiba Bupati membatalkan keberangkatan dan memilih menghadiri acara sepak bola di Ongka Malino,” ungkapnya.
Ia menilai, keputusan itu menunjukkan bahwa pengembangan durian belum menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Mungkin karena ini bukan sektor tambang yang cepat menghasilkan uang. Kalau durian kan baru panen empat tahun dari masa tanam tapi itu dugaan saya,” ujarnya.
Akibat pembatalan tersebut, kata Hengky, program pengembangan lahan durian akhirnya dialihkan ke Halmahera Utara bekerja sama dengan Kalimantan utara.
Ia menduga, kurangnya respons Bupati menjadi salah satu penyebab Parimo kehilangan kesempatan itu.
Meski demikian, Hengky menegaskan Apdurin tetap akan jalam melanjutkan program pembinaan petani durian tanpa bergantung pada pemerintah daerah.
“Kami butuh dukungan untuk memperluas lahan karena setiap musim, pabrik berebut mendapatkan pasokan durian. Sampai ada pihak dari Palu yang menghubungi saya minta bantuan suplai,” jelasnya.
Hengky menambahkan, dirinya tidak memiliki hubungan bisnis dengan pabrik dan memilih fokus mendampingi petani.
“Saya bukan pemilik perusahaan, saya lebih memilih bersama petani daripada mengurusi urusan pabrik,” katanya.
Ia menutup penyampaiannya dengan menegaskan kesiapan Apdurin untuk hadir jika DPRD kembali menggelar pembahasan lanjutan mengenai regulasi dan pengembangan durian di Parimo.
“Kami siap hadir dan memberi masukan demi kepentingan petani durian,” tandasnya. (abt)