JAKARTA, parimoaktual.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) memperjuangkan pemerataan pendidikan bagi seluruh anak daerah mendapat sambutan positif dari pemerintah pusat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyatakan gagasan sekolah terpadu yang diusulkan Bupati Parimo, Erwin Burase, sangat relevan dengan kebijakan nasional pemerataan pendidikan di wilayah sulit akses.
“Sekolah satu atap adalah solusi bagi daerah seperti Parimo, agar anak-anak dapat menyelesaikan pendidikannya tanpa terhalang jarak dan medan,” ujar Abdul Mu’ti saat menerima audiensi Bupati di Ruang Rapat Mendikdasmen, Jumat (3/10/2025).
Mendikdasmen menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat mutu pendidikan melalui distribusi perangkat pembelajaran digital Interactive Flat Panel (IFP), penugasan guru ASN ke sekolah swasta, serta penerapan kebijakan “satu hari belajar guru” guna meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
Usulan Bupati mengenai pengembalian tunjangan khusus bagi guru di daerah sulit akses juga mendapat tanggapan positif.
“Kami akan mengkaji mekanisme terbaik, karena kesejahteraan guru menjadi faktor penting bagi keberlanjutan pengabdian mereka,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu’ti meminta Pemda parimo segera memasukkan rencana kebutuhan pendidikan daerah melalui permohonan resmi agar dapat dipertimbangkan sebagai prioritas program pada tahun anggaran mendatang.
Sementara itu, Bupati Erwin menegaskan pendidikan merupakan prioritas utama dan investasi jangka panjang daerah.
Sejak awal masa jabatannya, ia telah menyalurkan seragam gratis bagi 15.540 siswa baru SD dan SMP negeri.
Namun, ia mengakui keterbatasan APBD serta kebutuhan sekolah swasta dan madrasah masih menjadi tantangan serius.
Menurutnya, terdapat sedikitnya 79 sekolah di Parigi Moutong yang masuk kategori terpencil, meski jumlah riil diyakini lebih banyak.
“Kami membutuhkan solusi jangka panjang. Sekolah terpadu dari PAUD hingga SMP adalah harapan, agar anak-anak tidak berhenti belajar hanya karena jarak. Selain itu, dukungan rumah dinas dan kendaraan dinas guru sangat penting, karena guru adalah ujung tombak yang harus betah dan berdaya di lapangan,” ujar Erwin.
Bupati Erwin menegaskan, langkah diplomasi ini bukan sekadar agenda formal, tetapi bentuk nyata komitmen daerah memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak di pelosok Parimo yang tersebar di lembah, perbukitan, hingga wilayah pesisir sepanjang 510 kilometer.
Turut hadir mendampingi Bupati. Ketua DPRD Alfres Tonggiroh, Wakil Ketua I DPRD Sayutin Budianto, Kepala Bappelitbangda Irwan, Kepala BPKAD Yusrin Usman, Kepala BKPSDM Mahmud Tandju, Kepala Dinas Pendidikan Sunarti, serta sejumlah pejabat teknis lainnya.
Pertemuan itu menandai langkah strategis Pemda Parimo dalam membangun sinergi pusat dan daerah demi menghadirkan pendidikan yang adil, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh anak bangsa.
Sumber : Diskominfo Parimo