Pemda Parimo Luncurkan Program 100 Hari Kerja, Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan

oleh
oleh
Bupati Parimo Erwin Burase meninjau fasilitas RSUD Buluye Napoae Moutong, Selasa (9/9/2025). (Foto : Aldi)

PARIMO, parimoaktual.com   Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) resmi meluncurkan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, Selasa (9/9/2025).

Salah satu fokus utama program ini adalah peningkatan layanan kesehatan melalui penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di RSUD Buluye Napoae Moutong.

Peluncuran program dipimpin langsung Bupati Parimo, H. Erwin Burase, didampingi Wakil Bupati H. Abdul Sahid, jajaran pejabat daerah, serta disaksikan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Erwin menyampaikan permohonan maaf atas penundaan acara yang sebelumnya beberapa kali ditunda karena padatnya agenda pemerintahan, termasuk menghadiri undangan pembahasan anggaran di DPR RI bersama Wakil Ketua Badan Anggaran, Muhidin.

“Acara ini sudah beberapa kali tertunda karena padatnya kegiatan, termasuk agenda di DPR RI yang sangat menentukan turunnya anggaran bagi parimo. Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana,” kata Erwin.

Menurutnya, dari 43 rumah sakit di Sulawesi Tengah, hanya empat yang siap menerapkan KRIS, dan salah satunya adalah RSUD Buluye Napoae Moutong.

“Ini kebanggaan sekaligus tantangan. RSUD Moutong sudah dipercaya masyarakat dan siap menjalankan layanan rawat inap standar,” jelasnya.

Sejak berdiri pada 23 Februari 2016, RSUD Buluye Napoae Moutong telah melayani ribuan pasien. Saat ini, jumlah pasien rawat inap mencapai sekitar 500 orang.

Erwin menegaskan, peningkatan layanan kesehatan tidak hanya berhenti pada penerapan KRIS, tetapi juga mencakup ambulans rujukan gratis, pelayanan kesehatan gratis hanya dengan KTP, serta pemulangan jenazah tanpa biaya.

“Kalau masih ada pungutan atau biaya tambahan, segera laporkan. Semua layanan sudah gratis sesuai janji kampanye kami,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika rumah sakit tidak memenuhi standar KRIS, kontrak dengan BPJS bisa terancam putus, sehingga masyarakat akan terbebani biaya mandiri.

Karena itu, ia meminta seluruh rumah sakit di Parimo, termasuk RSUD Raja Tinombo, RSUD Buluye Napoae Moutong, dan RSUD Anuntaloko Parigi, segera memenuhi indikator KRIS.

Bupati juga menegaskan, program 100 hari kerja bukan bagian dari visi-misi, melainkan tradisi pemerintahan untuk menunjukkan hasil nyata sejak awal masa jabatan.

Program ini tetap sejalan dengan visi Kabupaten Parimo: *Maju, Mandiri, Berkelanjutan melalui Gerakan Membangun (Gerbang).

Adapun program yang dijalankan dalam 100 hari kerja, antara lain: Penerapan KRIS di RSUD, Layanan kesehatan gratis dengan KTP, Rujukan dan ambulans gratis, Pemulangan jenazah tanpa biaya, Bantuan seragam gratis untuk 15 ribu lebih siswa SD dan SMP, Pembagian 20 ribu tabung gas LPG isi ulang gratis bagi masyarakat kurang mampu sesuai data DTKS.

“Harapan kami, masyarakat Parigi Moutong tidak perlu lagi berobat jauh ke provinsi lain. Semua kebutuhan kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi bisa dipenuhi di daerah kita sendiri. Insya Allah, ini akan terus kita tingkatkan sampai akhir masa jabatan,” tutup Erwin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *