PARIMO, parimoaktual.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong (Parimo), Zulfinasran Ahmad, menegaskan pemerintah daerah mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan kasus malaria yang kini berstatus tanggap darurat.
Sebagai Ketua Satgas Malaria, Zulfinasran menyampaikan bahwa dana tersebut di luar anggaran operasional Satgas yang ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Anggaran Rp1,5 miliar ini khusus untuk kegiatan Satgas dalam penanganan malaria. Operasionalnya tetap ditanggung BPBD,” jelasnya, Selasa (2/9/2025).
Ia menambahkan, Satgas akan rutin melakukan rapat mingguan untuk mengevaluasi perkembangan di lapangan sekaligus menerima laporan dari seluruh wilayah terdampak.
Berbeda dengan penanganan demam berdarah, kata Zulfinasran, malaria akan ditangani dengan penyebaran larvasida cair di genangan air, sebagai langkah memutus siklus perkembangbiakan nyamuk.
“Kita juga dibebankan pengadaan Rapid Test Malaria sebesar 40 persen, selebihnya ditangani pemerintah provinsi dan pusat,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, lima kecamatan di Parimo menjadi wilayah dengan penyebaran kasus terbanyak. Karena itu, pemerintah desa diminta aktif terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan.
Sementara itu, Satgas telah mulai bekerja di lapangan, terutama di wilayah Sausu yang menjadi salah satu titik penyebaran, termasuk di area pertambangan.
Tercatat hingga kini, jumlah kasus malaria di Parimo telah mencapai 160 kasus. (abt)