Keranjang Dashat Jadi Strategi Pemkab Parimo Tekan Angka Stunting

oleh
oleh
Plt Kepala DP3AP2KB Parimo, Kartikowati, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Parimo, Selasa (5/8/2025). (Foto : Arifbudiman)

PARIMO, parimoaktual.com Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (parimo) Sulawesi Tengah, terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui program inovatif Keranjang DASHAT(Dapur Sehat Atasi Stunting).

Program ini dijalankan melalui kolaborasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Parimo.

Plt Kepala DP3AP2KB Parimo, Kartikowati menyampaikan hal tersebut saat mewakili Ketua TP-PKK Kabupaten pada kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, yang berlangsung di Auditorium Kantor Bupati , Selasa (5/8/2025).

“Program Keranjang Dashat merupakan pendekatan partisipatif untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga berisiko stunting, terutama ibu hamil, balita, dan baduta, dengan mengoptimalkan pangan lokal yang dipadukan dengan sumber daya lainnya,” jelas Kartikowati.

Ia menambahkan, program ini juga mencakup edukasi gizi, pendampingan, serta pembiasaan konsumsi makanan sehat yang diintegrasikan dalam kegiatan masyarakat sehari-hari.

Menurutnya, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Anak yang mengalami stunting berisiko tinggi mengalami gangguan metabolisme dan keterlambatan kecerdasan saat dewasa.

“Pemerintah pusat melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 telah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 5% pada tahun 2045. Ini menjadi pijakan kuat bagi daerah untuk memperkuat intervensi,” ujarnya.

Kartikowati juga menyampaikan bahwa pembangunan kependudukan di Sulteng menunjukkan perkembangan positif.

Data terbaru mencatat prevalensi stunting turun dari 28,2% pada 2022 menjadi 26,1% di 2024, meski masih di atas rata-rata nasional yang berada di angka 19,8%.

Secara khusus, Kabupaten Parimo mencatat penurunan signifikan. Berdasarkan Survei Kesehatan Penduduk, angka stunting di daerah ini turun dari 28,5% pada 2023 menjadi 22,2% di 2024, atau sebesar 6,3%. Capaian ini menjadikan Parimo sebagai daerah dengan penurunan stunting tertinggi di Sulteng.

“Kami mendorong seluruh jajaran PKK dari tingkat kabupaten hingga desa dan kelurahan agar aktif mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan bahan pangan lokal untuk meningkatkan asupan gizi keluarga,” tegasnya.

Kartikowati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program Keranjang Dasyat.

Ia berharap program ini dapat menjadi solusi nyata dalam menekan angka stunting dan mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas di Kabupaten Parimo. (abt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *