PARIMO, parimoaktual.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menggelar kegiatan sosialisasi pendidikan inklusif dan pendataan guru pembimbing khusus kepada 425 kepala sekolah jenjang sekolah dasar (SD), Rabu (17/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Disdikbud Parimo ini bertujuan meningkatkan pemahaman kepala sekolah terhadap pentingnya layanan pendidikan inklusif serta memulai pendataan guru pembimbing khusus di setiap sekolah.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdikbud Parimo, Farid Ali Buraera, SE, mengatakan, data pendidikan inklusif di Parimo masih sangat rendah.
Bahkan, pihaknya menerima laporan bahwa masih ada satuan pendidikan yang belum siap memberikan layanan inklusif.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghapus stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus. Mereka punya hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,” ujar Farid dalam sambutannya.
Ia menjelaskan, kepala sekolah berperan penting dalam memberikan edukasi kepada guru dan orang tua tentang pentingnya menyekolahkan anak berkebutuhan khusus.
Untuk itu, setiap kepala sekolah diminta menunjuk satu guru untuk mengikuti pelatihan sebagai pembimbing khusus.
“Jadi, ke depan setiap sekolah diharapkan siap memberikan pendampingan kepada siswa berkebutuhan khusus,” tegasnya.
Farid menambahkan, upaya peningkatan layanan inklusif akan terus dilakukan karena menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, khususnya untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 425 kepala SD, yang dibagi dalam dua sesi. Pada hari pertama, sebanyak 213 kepala sekolah dari wilayah Kecamatan Moutong hingga Tinombo Selatan hadir.
Sementara itu, 212 kepala sekolah dari Tinombo Selatan bagian lainnya hingga Sausu dijadwalkan mengikuti kegiatan pada hari berikutnya.
Disdikbud Parimo juga berencana menggelar kegiatan serupa bagi satuan pendidikan jenjang sekolah menengah pertama (SMP) pada Senin, 21 Juli 2025.
Farid berharap, melalui kegiatan ini, kepala satuan pendidikan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap pentingnya layanan inklusif di sekolah. (galih)