Banjir Meluas di Parimo, 12 Desa Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi

oleh
oleh
Banjir merendam permukiman warga di Desa Bolano, Kecamatan Bolano, Parimo, Kamis (19/6/2025). (Foto: Dok. BPBD Parimo)

PARIMO, parimoaktual.com Bencana banjir yang melanda Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, semakin meluas. Hingga hari ini Kamis tercatat sebanyak 12 desa di tiga kecamatan terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (17/6).

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parimo, Moh Rivai, mengatakan bahwa banjir akibat meluapnya sejumlah sungai akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

“Awalnya hanya empat desa yang terdampak, namun hasil asesmen Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD mencatat ada 12 desa yang kini terendam banjir,” ujar Rivai, Kamis.(19/06/2025).

Ke-12 desa yang terdampak tersebar di tiga kecamatan, yaitu:

Kecamatan Ongka Malino: Desa Ongka dan Malino

Kecamatan Bolano: Desa Bolano, Bolano Barat, Sritabaang, Lembah Bomban, Wanamukti Utara, dan Wanamukti

Kecamatan Bolano Lambunu: Desa Lambunu Utara, Lambunu, Anutapura, dan Siendeng

Rivai menyebutkan, kondisi terparah terjadi di Desa Bolano, Kecamatan Bolano, di mana sekitar 1.357 jiwa dari 414 kepala keluarga (KK) terdampak. Dari jumlah itu, terdapat 14 bayi, 90 balita, 114 lanjut usia (lansia), dan 8 ibu hamil. Sementara itu, sebanyak 448 jiwa atau 112 KK di desa yang sama terpaksa mengungsi, termasuk tujuh bayi, yang saat ini menempati bangunan sekolah sebagai lokasi pengungsian sementara.

“Tim TRC masih terus melakukan asesmen lapangan dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Rivai.

Hingga Kamis pagi, banjir belum juga surut di sejumlah wilayah, termasuk Desa Bolano, Bolano Barat, Sritabaang, dan Siendeng. Pemerintah daerah telah menyalurkan 40 paket bantuan logistik yang terdiri dari makanan siap saji, matras, selimut, family kit, dan baby kit.

“Jumlah bantuan saat ini masih terbatas. Kami juga tengah menunggu distribusi tambahan logistik dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Rivai.

Ia menegaskan, meski dalam kondisi darurat dan keterbatasan sumber daya, pihaknya tetap mengupayakan penanganan maksimal, termasuk terhadap warga yang mengungsi. (abt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *