PARIMO, parimoaktual.com – Provinsi Sulawesi Tengah mencatat capaian signifikan dalam mendukung ekspor durian ke China. Hingga pertengahan 2025, total luas lahan durian yang telah teregistrasi mencapai 3.600 hektare, melampaui batas minimal yang ditetapkan pemerintah China sebesar 1.000 hektare.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, saat ditemui di Parigi, Rabu (4/6/2025).
Menurut Nelson, registrasi lahan durian secara nasional pada 2022 baru mencapai 260 hektare, yang seluruhnya berlokasi di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Namun, berkat sinergi antara Dinas TPH Provinsi, Dinas TPH Kabupaten Parimo, serta pendampingan dari Kementerian Pertanian, luas lahan yang memenuhi syarat ekspor berhasil ditingkatkan drastis dalam dua tahun terakhir.
“Dari total 3.600 hektare tersebut, sekitar 80 persen berada di Parigi Moutong. Selebihnya tersebar di Poso, Sigi, dan Tolitoli,” ungkapnya.
Nelson menambahkan, langkah berikutnya dalam mendukung ekspor adalah penyediaan packing house atau rumah pengemasan yang memenuhi standar ekspor.
Pada 2024, tercatat hanya ada lima unit packing house yang terdaftar secara nasional. Kini, jumlahnya meningkat menjadi 9 hingga 11 unit, yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi Tengah.
“Satu unit berada di Jawa, satu di Bali, dan sisanya di Sulawesi Tengah. Ini menunjukkan kemajuan yang menggembirakan,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi semua pihak yang turut andil dalam membuka peluang ekspor durian ke pasar China, terutama dari Kabupaten Parimo yang menjadi penyumbang utama lahan teregistrasi.
“Perjuangan ini tidak mudah—butuh komitmen, tenaga, dan dukungan berbagai pihak. Kini saatnya petani dan pelaku usaha memanfaatkan peluang ini secara maksimal,” pungkas Nelson. (abt)