PARIMO, parimoaktual.com – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sejauh ini terus memberikan dampak, khususnya di sketor pertanian. Di mana, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) sangat bergantung terhadap sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengambangan Daerah (Bappelitbangda) Parimo, Irwan, S.K.M, M.Kes., mengatakan pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi bencana yang setiap saat terjadi. Khususnya di waktu musim penghujan. Hampir seluruh wilayah dilaporkan terjadi bencana banjir misalnya.
Ia menggambarkan, pada waktu masa pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Parimo mengalami minus 4,9 persen.
Namun, setelah pandemi COVID-19 berakhir, pertumbuhan ekonomi Parimo plus 4,7 persen yang terjadi peningkatan sembilan poin.
Kondisi saat itu, kata dia, tidak bertahan lama. Sebab, setelah berakhir masa pandemi COVID-19, sejumlah wilayah di Parimo mengalami bencana. Salah satunya bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Torue, Kecamatan Torue, yang berdampak terhadap persawahan dan Perkebunan.
“Akibat bencana banjir bandang di Desa Torue yang berdampak terhadap persawahan dan perkebunan pada saat itu, pertumbuhan ekonomi Parimo yang berada di 4,7 persen mengalami penurunan hingga 3,5 persen,” ujar Irwan saat menghadiri kegiatan workshop yang dilaksanakan UNESCO bekerjasama dengan BRIN dan Universitas Budi Luhur Jakarta di aula Kantor Bappelitbangda Parimo pada Sabtu (26/4/2025).
Tidak hanya itu, beberapa bencana juga terjadi di sejumlah wilayah di Parimo yang mengakibatkan rusaknya jaringan irigasi hingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada saat itu.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menghasilkan dokumen-dokumen terkait perencanaan dalam penanganan kebencanaan. Namun, peristiwa terjadinya suatu bencana tidak dapat diprediksi.
“Kabupaten Parimo ini, merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tapi juga rawan dengan bencana banjir dan tanah longsor,” katanya. (abt)