Sugiarto Rerungan Ajak Generasi Muda Kembali Bertani, Manfaatkan Teknologi Modern Seperti Drone

oleh
oleh
Anggota DPRD Parigi Moutong dari Fraksi NasDem, Sugiarto Rerungan, saat memberikan keterangan kepada media usai rapat paripurna DPRD di Parigi, Rabu (14/5/2025). (Foto : Galih)

PARIMO, parimoaktual.com – Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong (parimo) Sulawesi Tengah dari Fraksi NasDem, Sugiarto Rerungan, mengajak generasi muda untuk kembali menekuni sektor pertanian. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi,

ia menilai dunia pertanian kini jauh lebih menjanjikan, efisien, dan modern.

Ditemui usai rapat paripurna DPRD Parimo, Sugiarto menyampaikan keprihatinannya atas minimnya keterlibatan anak muda dalam pertanian. Menurutnya, saat ini sebagian besar petani aktif berada pada rentang usia 50 tahun ke atas.

“Pengelolaan pertanian saat ini masih didominasi oleh masyarakat usia lanjut. Sayang sekali jika anak muda merasa enggan, atau bahkan memandang rendah sektor ini,” ujar Sugiarto. Rabu, (14/05/2025)

Ia menekankan bahwa teknologi telah membuat proses bertani menjadi lebih mudah dan menguntungkan. Salah satu contohnya adalah penggunaan drone pertanian yang kini mulai diadopsi di wilayah Parigi Moutong dan beberapa daerah di Indonesia Timur.

“Presiden sendiri baru saja meluncurkan teknologi drone ini beberapa minggu lalu. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius mendorong modernisasi sektor pertanian,” jelasnya.

Drone pertanian memungkinkan proses pertanian presisi, mulai dari pembibitan, pemupukan, hingga penyemprotan pestisida, menjadi lebih cepat dan hemat biaya. Dengan teknologi ini, kekhawatiran petani terhadap biaya tinggi dan kerugian akibat hama dapat ditekan secara signifikan.

“Di Kecamatan Sausu, misalnya, para petani mulai merasakan peningkatan hasil panen dan penghasilan setelah menerapkan teknologi drone,” tambah Sugiarto.

Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap Parimo sebagai salah satu daerah pionir dalam penggunaan teknologi pertanian modern.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir generasi muda agar tidak malu bertani, terutama dengan adanya dukungan teknologi yang kian canggih.

“Pertanian bukan lagi soal cangkul dan lumpur, tapi soal efisiensi, teknologi, dan masa depan yang menjanjikan,” tutupnya.(Galih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *