Kadin Parimo Desak Balai Karantina Percepat Protokol Ekspor Durian ke China

oleh
oleh
Ketua Kadin Parimo, Faradiba Zaenong bersama Sekretaris Jenderal Apdurin Aditya Pradewo. (Foto : Istimewah)

PARIMO, parimoaktual.com Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mendesak Balai Karantina untuk segera menandatangani protokol ekspor durian ke China. Langkah ini dinilai krusial demi membuka peluang ekspor durian segar maupun beku ke Negeri Tirai Bambu pada tahun ini.

“Balai Karantina harus memberikan perhatian serius. Protokol ekspor harus segera ditandatangani agar ekspor durian ke China bisa dimulai tahun ini,” tegas Ketua Kadin Parimo, Faradiba Zaenong, saat ditemui di Parigi, Rabu (7/5/2025).

Faradiba menekankan pentingnya percepatan proses penandatanganan, mengingat saat ini ekspor durian dari Indonesia hanya sampai ke Thailand. Kondisi ini, menurutnya, berpotensi merugikan Indonesia secara branding, karena durian yang akhirnya sampai ke China justru diklaim sebagai produk Thailand.

Ia mengungkapkan bahwa dokumen persyaratan dari General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC), termasuk standar keamanan pangan, telah dipenuhi oleh Indonesia.

“Semua persyaratan sudah dilengkapi. Tahap akhir ini tinggal penandatanganan, jadi harus segera dipercepat,” ujarnya.

Faradiba juga menyebut bahwa beberapa Packing House (PH) di Kabupaten Parimo telah melewati proses verifikasi dari GACC. Parimo sendiri disebutnya sebagai daerah penghasil durian terbesar dan memiliki jumlah PH terbanyak di Sulawesi Tengah.

“Wilayah ini bisa menjadi kunci keberhasilan ekspor durian Indonesia ke China,” imbuhnya.

Menurut Faradiba, potensi ekspor durian ke China sangat besar karena harga pasar di negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasar di dalam negeri maupun Thailand. Ia meyakini, peluang ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani durian, khususnya di Parimo.

“Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar petani kita bisa lebih sejahtera,” tandasnya.

Lebih lanjut, Faradiba meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih fokus dalam pengembangan perkebunan durian, termasuk memberikan sosialisasi tentang standar budidaya durian yang sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor. Ia juga mendorong Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menetapkan standar kualitas durian yang sesuai dengan ketentuan ekspor ke China.

“Keberhasilan ekspor ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus ada kolaborasi lintas kementerian dan lembaga,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Faradiba menyampaikan apresiasi kepada Dewan Ekonomi Nasional, Kementan, Bapanas, Balai Karantina, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Parimo atas dukungan mereka selama proses persiapan ekspor.

“Saya juga mengapresiasi kerja keras petani durian di Sulawesi Tengah serta para pelaku PH yang telah berjuang memenuhi kebutuhan dokumen ekspor ke China,” pungkasnya. (abt)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *