PARIGI, parimoaktual.com – Proses ekspor durian asal Kabupaten Parigi Moutong (parimo), Sulawesi Tengah, ke pasar Tiongkok kini memasuki fase akhir. Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) menyatakan kesiapan ekspor durian beku (frozen durian) tinggal menunggu langkah final dari pihak terkait.
“Ekspor durian beku saat ini berada di tahap akhir. Kami mohon doa agar semua berjalan lancar tanpa hambatan,” ujar Sekretaris Jenderal Apdurin, Aditya Pradewo, saat ditemui di Parigi pada Selasa, 6 Mei 2025.
Ia mengungkapkan, dokumen audit terkait packing house dan perkebunan durian dari Parigi Moutong telah diterima oleh General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC). Draf akhir dokumen tersebut kini tengah dipelajari dan menunggu tindak lanjut berupa penandatanganan protokol ekspor.
“Dengan dukungan semua pihak, kami berharap musim panen berikutnya durian Indonesia sudah bisa menembus pasar ekspor ke China,” tambahnya.
Sementara itu, untuk ekspor durian segar (fresh durian), Aditya mengakui masih terdapat sejumlah temuan dalam proses evaluasi dari otoritas China. Temuan tersebut mencakup standar penggunaan pestisida serta penanganan hama dan penyakit tanaman yang dinilai masih bersifat konvensional dan belum terdokumentasi secara sistematis.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Edukasi terhadap petani membutuhkan waktu karena masih banyak yang belum memahami standar internasional,” jelasnya.
Meski demikian, seluruh perbaikan atas temuan tersebut telah disampaikan oleh Balai Karantina kepada GACC. Apdurin berharap pembahasan draf protokol ekspor durian segar dapat segera dilakukan.
“Kami sangat optimistis, ekspor durian segar ke China bisa terealisasi paling lambat tahun depan,” tutup Aditya. (abt)