TOJO UNA-UNA, parimoaktual.com – Ribuan warga dari berbagai penjuru Kabupaten Tojo Una-Una memadati Masjid Ismaratul Ukhuwwah menghadiri acara Halal Bi Halal Akbar 1446 Hijriah dan Haul Guru Tua Habib Idrus bin Salim Aljufri, yang dilaksanakan oleh Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat setempat, Sabtu (19/4/2025).
Acara ini dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid, bersama Ketua TP-PKK Sry Nirwanti Bahasoan, serta Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Alwi bin Saggaf Aljufri.
Hadir pula Bupati Tojo Una-Una, Ilham, bersama Wakil Bupati (Wabup) Surya, dan mantan bupati Mohammad Lahay, serta tokoh masyarakat maupun alim ulama.
Anwar Hafid menyampaikan apresiasi atas kemeriahan haul yang menurutnya sebagai salah satu, yang terbesar di luar Kabupaten Morowali.
Ia optimistis, bila terus dilestarikan, peringatan haul di Kabupaten Tojo Una-Una akan menjadi magnet spiritual dan budaya penting di wilayah timur Sulteng.
“Saya sangat bangga. Ini haul terbesar setelah Morowali. Jika dijaga dan didukung bersama, haul di Tojo Una-Una akan menjadi pusat ziarah dan pembelajaran spiritual,” ujarnya.
Ia lantas mengulas sejarah dakwah Guru Tua di Kabupaten Morowali sejak 1968, yang membawa perubahan besar bagi daerah tersebut.
Ia menekankan, keberkahan tokoh tersebut harus menjadi inspirasi dalam membangkitkan kembali madrasah-madrasah Alkhairaat yang kini banyak tidak aktif.
“Guru Tua bangun 400 madrasah tanpa anggaran pemerintah. Tapi hari ini, saat kita punya gubernur, bupati, kenapa justru madrasah-madrasah itu mati suri?,” katanya.
Ia pun menyerukan dukungan dari seluruh masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat pendidikan Islam, tidak hanya mengandalkan dana APBD tetapi juga melalui gotong royong dan kecintaan terhadap ilmu.
Sebagai bagian dari visi Sulawesi Tengah BERANI Cerdas, Gubernur memaparkan program beasiswa penuh untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Hingga saat ini, sebanyak 23 ribu mahasiswa telah mendaftar.
“Beasiswa ini mencakup semua jurusan, di mana pun kampusnya. Asal dia warga Sulawesi Tengah, biaya kuliahnya kami tanggung sampai lulus,” tegasnya.
Ia juga menghapus berbagai pungutan sekolah, seperti uang prakiraan, uji kompetensi, hingga biaya wisuda di SMA/SMK negeri. Bahkan sekolah swasta mendapat dukungan melalui BOS daerah. Selain itu, ia memastikan seluruh pemilik KTP Sulteng otomatis terdaftar dalam BPJS Kesehatan yang preminya dibayar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov).
“Saya mengapresiasi langkah Pemda Kabupaten Tojo Una-Una yang telah menanggung 80 persen kepesertaan BPJS warganya,” ungkapnya.
Ia kemudian mengajak masyarakat meneladani nilai-nilai kasih sayang dan toleransi Guru Tua yang bahkan mengizinkan pendeta Kristen mengajar di madrasahnya. Baginya, cinta terhadap ilmu dan sesama manusia adalah warisan terbesar dari Guru Tua.
“Kalau kita semua beriman dan bertakwa, Allah pasti turunkan keberkahan. Tidak ada yang susah. Inilah warisan Guru Tua, cinta kepada sesama, cinta kepada ilmu, dan cinta kepada umat,” katanya.
Sumber : Tim Media AH