Polisi Tidak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Korban yang Mengapung di Laut Parimo

oleh
oleh
Polisi Tidak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Korban yang Mengapung di Laut Parimo
Kasi Humas Polres Parimo, AKP J. Turangan.(Foto : Wady).

PARIMO, parimoaktual.comKasi Humas Polres Parigi Moutong (Parimo), AKP J. Turangan mengatakan, polisi tidak menemukan adanya tanda kekerasan ditubuh pria yang di temukan mengapung di laut Kelurahan Maesa Kecamatan Parigi.

Menurutnya, mayat pria tersebut, pertama kali ditemukan oleh ank-anak yang tengah bermain ditepi pantai Kelurahan Maesa, Rabu (2/8/2023) sekira pukul : 15.30 WITA.

Baca Juga : Kejuaraan Terbuka Panjat Tebing Tingkat Nasional Dimulai

Dia mengatakan, mayat tersebut ditemukan dengan jarak sekitar 150 meter dari pesisir pantai. Begitu ditemukan warga langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisian setempat.

Setelah mendapat laporan, Polsek setempat langsung turun kelokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Kemudian, bersama masyarakat melakukan evakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Setelah diketahui, mayat ditemukan mengapung di perairan Maesa tersebut merupakan warga Kelurahan Bantaya, bernama Moh. Syawal atau biasa disapa Iki (22).

“Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan ditubuh korban, baik dengan menggunakan benda tajam maupun benda tumpul,” ungkap AKP J. Turangan di Parigi, Kamis (3/8/2023).

Hal itu kata dia, berdasrkan hasil pemeriksaan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi.

Sehingga, dari hasil pemeriksaan itu, diperkirakan korban sudah terendam di laut sekitar 36 jam. Olah tempat kejadian perkara pun katanya, telah dilakukan oleh tim inafis Polres Parimo.

“Dan tim inafis sudah melakukan pemeriksaan yang sesuai SOP yang ada,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika tim inafis mengamankan pakain seperti baju maupun celana milik korban, itu merupakan bagian dari proses penyelidikan.

Sebab, kasus ini tengah dilakukan pengembangan.

Baca Juga : Puluhan UMKM Jualan Kue Tradisional di Alun Alun Kantor Bupati Parimo

“Tetapi, ada satu pernyataan juga dari orang tua korban bahwa anaknya ini mempunyai riwayat penyakit epilepsi,” ungkapnya.

Sehingga, pihaknya menduga penyakit yang selama ini dideritanya menjadi salah satu penyebab kematian korban.

Usai dilakukan pemeriksaan di instalasi forensik dan pemulasaraan jenazah RSUD Anuntaloko Parigi sekitar pukul : 17.00 WITA , mayat korban langsung dibawa pulang keluarga untuk proses pemakaman.(dany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *