,

Kebijakan MBKM Kemendikbudristek Telah Diikuti 420.000 Mahasiswa

oleh
oleh
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek)

PADANG, parimoaktual.com Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah diikuti sebanyak 420.000 mahasiswa. Bahkan, kebijakan MBKM mendapatkan respon positif oleh para civitas akademika dari 22 perguruan tinggi dan perguruan tinggi vokasi se-Sumatera Barat, baik negeri maupun swasta.

Hal itu, terlihat dalam dialog antara mahasiswa dan Menteri Nadiem Anwar Makarim dialog di Aula Universitas Negeri Padang (UNP), Jum’at (18/11/2022).

Menurut Menteri Nadiem, penting bagi para generasi muda memiliki kesempatan untuk mengenal dan merasakan sisi kehidupan Indonesia yang berbeda.

Indonesia, kata dia, tidak melulu ada di wilayah perkotaan yang sebagian besar akses dan fasilitasnya relatif mudah dan terjangkau.

Dia menilai, mahasiswa perlu mengetahui situasi tersebut, agar bisa menjadi pemimpin masa depan yang bijaksana.

“Itulah alasan kenapa kalian ke sana. Kalian asah wawasan, kecakapan, empati, pola pikir kritis dan kreativitas kalian untuk menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi oleh berbagai wilayah di pelosok Indonesia,” ujar Menteri Nadiem.

Dia mengatakan, MBKM dirancang sebagai pemantik lahirnya program-program sejenis yang bisa dirintis dan dikembangkan oleh berbagai pihak di luar Kemendikbudristek.

Sedangkan 420.000 mahasiswa adalah jumlah yang telah mengikuti MBKM melalui Kemendikbudristek dan dari kampus. Idealnya, perguruan tinggi harus lebih banyak berinovasi dalam meluncurkan program, agar lebih banyak lagi mahasiswa merasakan manfaat belajar di luar kampus.

Menteri Nadiem menyebutkan, sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.

“Sedangkan 250.985 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh kampus,” katanya.

Dijelaskannya, MBKM yang diluncurkan pada 2020, menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa didukung untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus seperti membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja.

“Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang saling bersinergi untuk menyukseskan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka,” tandas Menteri Nadiem.

Sumber : Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *